Show simple item record

dc.contributor.authorWEINDY PRAMITA A.
dc.date.accessioned2014-01-28T21:29:37Z
dc.date.available2014-01-28T21:29:37Z
dc.date.issued2014-01-28
dc.identifier.nimNIM070210101088
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/26575
dc.description.abstractPemecahan masalah merupakan hal yang sangat penting dalam pembelajaran matematika, sehingga hampir di semua Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar dijumpai penegasan diperlukannya kemampuan pemecahan masalah. Pentingnya kemampuan pemecahan masalah pada pembelajaran matematika juga tertera pada pernyataan As’ari (1992:22) bahwa pemecahan masalah merupakan hal yang perlu diperhatikan dalam pengajaran matematika. Sedangkan gambaran yang tampak dalam bidang pendidikan di Indonesia selama ini, pembelajaran matematika masih menekankan pada hafalan-hafalan dan latihan-latihan soal yang bersifat algoritma dan rutin saja. Hal ini dikarenakan aktivitas pemecahan masalah merupakan aktivitas mental tingkat tinggi sehingga sulit untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa. Siswono (dalam Warli dan Mansyur, 2008:308) menyebutkan salah satu penyebab rendahnya kemampuan memecahkan masalah adalah dalam merencanakan penyelesaian masalah tidak diajarkan strategi-strategi yang bervariasi atau yang mendorong kemampuan berpikir kreatif untuk menemukan jawaban masalah. Kemampuan berpikir kreatif mempunyai hubungan yang sangat kuat dengan kemampuan pemecahan masalah. Seseorang yang mempunyai kemampuan berpikir kreatif tidak hanya mampu memecahkan masalah-masalah non rutin, tetapi juga mampu melihat berbagai alternatif dari pemecahan masalah itu. Salah satu model pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa adalah model pembelajaran kreatif produktif sehingga memungkinkan meningkatnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa, sedangkan dewasa ini, model pembelajaran yang biasa diterapkan oleh guru adalah model pembelajaran konvensional. Oleh karena itu, perlu adanya suatu penelitian untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa manakah yang lebih baik antara siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran kreatif produktif dengan siswa yang diajar menggunakan model pembelajaran konvensional.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210101088;
dc.subjectALJABAR DI KELAS VII SMP N 1en_US
dc.titleKEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KREATIF PRODUKTIF DAN SISWA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KONVENSIONAL PADA SUB POKOK BAHASAN PENGGUNAAN ALJABAR DI KELAS VII SMP N 1 JEMBER TAHUN AJARAN 2011/2012en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record