Show simple item record

dc.contributor.authorHevy Ratnasari
dc.date.accessioned2014-01-28T19:02:05Z
dc.date.available2014-01-28T19:02:05Z
dc.date.issued2014-01-28
dc.identifier.nimNIM011510401136
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/26558
dc.description.abstractIndonesia merupakan salah satu negara agraris yang mengandalkan sektor pertanian sebagai sektor utama dalam menopang perekonomiannya. Perkembangan harga yang tidak kompetitif terhadap produk-produk pertanian di saat sekarang ini, bukanlah merupakan indikator bahwa sektor ini memiliki masa depan yang baik. Industri berbasis tepung merupakan salah satu agroindustri yang memiliki peluang berkembang di masa yang akan datang. Peningkatan hasil industri tepung dengan kualitas dan kuantitas yang optimal perlu diikuti oleh penanganan pasca industri yang baik, agar laju kerusakan dapat ditekan. Salah satu kegiatan pasca industri adalah penyimpanan. Selama penyimpanan hasil produksi tepung dapat mengalami penyusutan atau kerusakan baik kualitas maupun kuantitas. Salah satu penyebab kerusakan media simpanan ialah serangga hama Tribolium castaneum. T. castaneum memiliki kemampuan untuk berkembang biak sangat tinggi. Pengendalian yang paling efektif adalah dengan sanitasi dan pengemasan, tetapi masih diperlukan alternatif pengendalian yang lain. Kebutuhan tindakan pengendalian perlu ditunjang dengan pengetahuan biologi hama, preferensi hama terhadap media dan perubahan tepung akibat infestasi hama. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari biologi T. castaneum serta kerusakan yang ditimbulkan pada beberapa jenis tepung . Penelitian dilakukan untuk mengamati biologi dan morfologi hama dari fase telur, larva, pupa dan imago. Uji preferensi dengan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan lima jenis tepung dan lima ulangan. Uji preferensi mengamati kecenderungan hama untuk memilih media tepung yang disediakan pada perlakuan uji pilih dan uji paksa. Uji organoleptik mengamati perubahan warna dan aroma dari tepung setelah tepung diinfestasi dengan T. castaneum setelah dua bulan pengamatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, perkembangan biologi dan morfologi T. castaneum hampir sama selama 5-6 minggu, dengan rata-rata ukuran morfologi telur panjang 0,40-0,41 mm lebar 0,20-0,22 mm, larva instar enam 5-5,5 mm lebar 0,3-0,5 mm, panjang pupa 3,54-0,79 mm lebar 0,77-0,79 mm, imago panjang 3,94-4,03 mm lebar 0,98-1,03 mm. Pengaruh preferensi dari uji pilih dan uji paksa menunjukkan hal sama bahwa media terigu lebih disukai T. castaneum dibanding tepung tapioka, garut, maizena dan ikan. Terigu, tapioka, tepung garut, maizena dan tepung ikan mengalami perubahan warna dan aroma setelah infestasi T. castaneum akibat reaksi akumulasi dari bahan dan senyawa yang dikeluarkan T. castaneum.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries011510401136;
dc.subjectTribolium castaneum Herbst., JENIS TEPUNG, TINGKAT KERUSAKANen_US
dc.titleSTUDI BIOLOGI Tribolium castaneum Herbst. PADA BEBERAPA JENIS TEPUNG DAN TINGKAT KERUSAKANNYAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record