Show simple item record

dc.contributor.authorDessy Rinenty
dc.date.accessioned2013-12-03T02:08:16Z
dc.date.available2013-12-03T02:08:16Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM090210402052
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2635
dc.description.abstractKeterampilan berbicara merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting peranannya dalam berbagai bidang kehidupan, khususnya dalam bidang pendidikan. Keterampilan berbicara adalah keterampilan yang mengungkapkan gagasan, pikiran dan perasaan secara lisan. Keterampilan berbicara selayaknya dikuasai siswa Sekolah Dasar karena keterampilan ini secara langsung ber kaitan dengan seluruh proses belajar siswa di Sekolah Dasar. Keberhasilan belajar siswa dalam mengikuti proses kegiatan belajar -mengajar di sekolah sangat ditentukan oleh penguasaan kemampuan berbicara mereka. Siswa yang tidak mampu berbicara dengan baik dan benar akan mengalami kesulitan dalam mengikuti kegiatan pembelajaran untuk semua mata pelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan peningkatan proses kemampuan bercerita kelas V SDN Petung 1 Bondowoso sebelum dan sesudah menggunakan permainan kreatif. Manfaat penelitian ini adalah sebagai bahan masukan untuk menggunakan metode pembelajaran bagi guru, menambah keberanian siswa untuk bercerita dan mengembangkan daya kreativitas siswa dan Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat memberikan motivasi, ide, dan gagasan untuk lebih meneliti pembelajaran bercerita Rancangan Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Penelitian Tindakan Kelas digunakan karena kemampuan siswa kelas V SDN Petung 1 Bondowoso dalam bercerita masih tergolong rendah dan belum mencapai hasil yang maksimal. Jenis penelitian yang vii dilakukan dalam penellitian ini adalah simultan terpadu yang lebih memfokuskan pada teori dengan cara mengikutsertakan praktisi Kemampuan bercerita siswa setelah dipergunaknnya permainan kreatif dalam pembelajaran mengalami peningkatan. Peningkatan tersebut dapat diperhatikan dari hasil perbandingan nilai tes siswa pada prasiklus, siklus I, dan siklus II. Pada prasiklus terdapat 7 siswa atau 20,1% yang mencapai ketuntasan dan 28 siswa atau 80% yang tidak mencapai ketuntasan hasil belajar. Setelah digunakan teknik permainan kreatif pada siklus I, ada peningkatan siswa yang mencapai nilai ketuntasan kemampuan belajar yaitu dari 7 siswa menjadi 11 siswa atau 31,4 %. Hal ini menunjukkan terjadi peningkatan 4 siswa. Pada siklus II jumlah siswa mencapai ketuntasan belajar sebanyak 32 siswa atau 91,4%, sedangkan yang tidak mencapai ketuntaasan belajar berkurang menjadi 3 si swa. Dari tiap-tiap siklus tersebut dapat dilihat bahwa kemampuan bercerita siswa sudah mengalami peningkatan. Hasil akhir bercerita siswa kelas V SDN Petung 1 Bondowoso sudah mencapai ketuntasan hasil belajar secara klasikal. Saran yang dapat diberikan setelah menemukan hasil dan pembahasan adalah bagi peneliti selanjutnya, disarankan merencanakan rencana pembelajaran sebaik mungkin terutama pada sekenario pembelajaran, pengaturan ruang, dan alokasi waktu. Bagi guru bahasa dan sastra Indonesia, disarankan dalam menggunakan permainan kreatif pada pembelajaran bercerita, sebaiknya guru menjelaskan dan mempraktikkan sebagai contoh agar siswa dapat menerapkan penggunaan permainan kreatif lebih jelas dan mudah dimengerti agar siswa tidak mengalami kesulitan saa t pembelajaran berlangsungen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries090210402052;
dc.subjectKemampuan Bercerita Siswaen_US
dc.titlePENINGKATAN KEMAMPUAN BERCERITA SISWA KELAS V SDN PETUNG 1 BONDOWOSO DENGAN PENGGUNAAN PERMAINAN KREATIFen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record