Show simple item record

dc.contributor.authorRumsiah
dc.date.accessioned2014-01-28T05:07:15Z
dc.date.available2014-01-28T05:07:15Z
dc.date.issued2014-01-28
dc.identifier.nimNIM070210193146
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/26275
dc.description.abstractPadi merupakan sumber makanan pokok bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Pada tahun 1960 Indonesia menjadi negara pengekspor beras terbesar di dunia. Indonesia menjadi “price leading” dalam perdagangan beras internasional. Artinya, harga beras di pasaran dunia ditentukan oleh permintaan Indonesia (Prasetiyo, 2002: 7). Pada tahun 2008. Indonesia justru menjadi negara pengimpor beras terbesar di dunia dengan jumlah 5,959 juta ton (Briawan, 2004). Produktivitas padi masih dapat ditingkatkan melalui implementasi program Pengendalian Hama Terpadu (PHT) (Hasibuan, 2008). Dalam rangka peningkatan produktivitas tanaman padi salah satu faktor penghambatnya adanya Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) yang menyerang tanaman padi. OPT utama pada padi antara lain tikus, penggerek batang, tungro, dan keong mas (Budiyono, 2006). Keong mas bersifat herbivor yang pemakan segala dan sangat rakus, tanaman yang disukai tanaman yang masih muda dan lunak seperti bibit padi (Sutanto, 2009). Pengalaman di lapang menunjukkan bahwa kerusakan pada pertanaman padi muda bervariasi dari 10-100% (Agustin, 2003). Salah satu biji yang berpotensi untuk dijadikan sebagai moluskisida botanis adalah biji mindi (Melia azedarach Linnaeus), senyawa aktif yang diketahui potensial digunakan sebagai moluskisida botanis yaitu azadirachtin, salanin, nimbin dan meliantriol (Purwantini, 2009). Berkaitan dengan pemanfaatan ekstrak biji mindi (Melia azedarach Linnaeus), maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak biji mindi (Melia azedarach Linnaeus) terhadap daya tetas dan survivorship telur keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck), serta mengetahui lethal consentration 50% (LC 50 48 jam dan LC 96 jam) ekstrak biji mindi terhadap mortalitas anakan keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck). viii 50 Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2011. Pemeliharaan keong mas dan pembudidayaan telur keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck) serta penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi (Zoologi), FKIP, Universitas Jember, ekstraksi biji mindi (Melia azedarach Linnaeus) dilakukan di Laboratorium Biologi, Fakultas Farmasi Universitas Jember. Penelitian ini disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan tiga kali ulangan. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ekstrak biji mindi (Melia azedarach Linnaeus) dalam beberapa serial konsentrasi (40%, 50%, 60%, dan 70%), Variabel terikat pada penelitian ini adalah daya tetas dan survivorship telur keong mas (Pomacea canaliculata Lamarck). Analisis data dengan uji ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95% (P<0,05), untuk mengetahui tingkat perbedaan dari masing- masing perlakuan dilanjutkan dengan dengan uji LSD dengan tingkat kepercayaan 95%. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan ekstrak biji mindi (Melia azedarach Linnaeus) konsentrasi 40% efektif menurunkan laju daya tetas telur keong mas (Pomacea canaliculata L.) sebesar 37%; Ekstrak biji mindi (Melia azedarach Linnaeus) konsentrasi 40% efektif menurunkan laju survivorship anakan keong mas (Pomacea canaliculata L.) sebesar 19%; sedangkan pada konsentrasi 50%, 60%, dan 70% tidak ada telur yang menetas. Pada LC 48 jam diketahui sebesar 38,387% ekstrak biji mindi (Melia azedarach Linnaeus) dan pada LC 50 96 jam sebesar 20,872% ekstrak biji mindi (Melia azedarach Linnaeus).en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210193146;
dc.subjectLaju Daya Tetasen_US
dc.titlePOTENSI EKSTRAK BIJI MINDI (Melia azedarach Linnaeus) TERHADAP PENGENDALIAN LAJU DAYA TETAS DAN SURVIVORSHIP TELUR KEONG MAS (Pomacea canaliculata Lamarck) SEBAGAI HAMA UTAMA TANAMAN PADI (Oryza sativa Linnaeus)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record