Show simple item record

dc.contributor.authorChandra Irawan
dc.date.accessioned2013-12-03T01:56:25Z
dc.date.available2013-12-03T01:56:25Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM090210201030
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2622
dc.description.abstractPerkembangan emosional merupakan salah satu perkembangan yang perlu dioptimalkan sejak dini. Perkembangan emosional anak usia dini berkaitan erat dengan perubahan perasaan dan perilaku yang ditimbulkan oleh orang-orang disekitarnya. Pendidik sebagai orang yang berpengaruh terhadap perubahan dan perilaku anak usia dini dituntut untuk dapat mengoptimalkan perkembangan emosional anak sebab aspek emosi sebagai sentral bagi kehidupan individu perlu mendapat perhatian penting oleh para pendidik sehingga perlu pemahaman yang komprehensif terhadap pengembangan stimulasi emosi anak Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif karena penelitian ini mengungkap suatu keadaan, situasi tertentu sebagaimana adanya secara obyektif dan tidak berhubungan dengan angka-angka. Penentuan informan menggunakan snowball sampling technic yaitu menentukan informan yang awalnya berjumlah sedikit lama-lama menjadi banyak viii informan penelitian terdiri dari 2 orang pendidik sebagai informan kunci, 1 pengelola Kelompok Bermain Ananda dan 2 orang tua peserta didik sebagai informan pendukung. Lokasi penelitian ini ditetapkan di Kelompok Bermain Ananda yang beralamat di jalan Letnan Rantam No 1 komplek stadion Magenda kecamatan Curahdami kabupaten Bondowoso. Data penelitian terdiri dari data primer yang diperoleh dari wawancara dan observasi dan data sekunder diperoleh dari dokumen. Sumber data penelitian yaitu pendidik Kelompok Bermain Ananda, Pengelola Kelompok Bermain Ananda, Orang tua peserta didik, Kepustakaan dan Dokumen. Metode yang digunakan untuk memperoleh data yaitu dengan menggunakan metode wawancara, dokumentasi, dan obsevasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidik telah melaksanakan peranannya sebagai pembimbing dalam meredakan amarah anak, membimbing anak untuk berani menghadapi orang baru, dan membimbing dalam menumbuhkan rasa kasih saying pada anak. Sebagai fasilitator pendidik menyediakan permainan yang bervariasi dan dapat dimainkan bersama agar anak tidak mudah bertengkar, mandiri, dan tumbuh rasa kasih sayang pada diri anak, dan sebagai model perilaku, pendidik telah memberikan contoh untuk tidak mudah marah, tidak takut berhadapan dengan orang baru, dan memberikan hadiah sebagai contoh rasa kasih sayang. Akan tetapi ada beberapa anak memiliki perkembangan emosional yang belum optimal diantaranya Clarinta dari kelompok usia 2 – 3 tahun dan Cheryl Aura Putri dan Cesya Wilidia Ramadhani dari kelompok usia 3 – 4 tahun. Berdasarkan analisis data, dapat disimpulkan bahwa pendidik Kelompok Bermain Ananda Binaan Sanggar Kegiatan Kabupaten Bondowoso telah melaksanakan peranan dalam optimalisasi perkembangan emosional anak yang menunjukkan bahwa anak mulai bisa mengendalikan amarahnya, berani menghadapi orang baru, dan tumbuh rasa kasih sayang pada diri anak. Saran untuk pendidik Kelompok Bermain Ananda adalah hendaknya mencontohkan sikap yang baik pada anak. Pengelola Kelompok Bermain Ananda hendaknya dapat menyediakan mainan yang bervariasi dan dapat dimainkan secara bersama.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries090210201030;
dc.subjectOptimalisasi Perkembangan Emosional Anaken_US
dc.titlePERANAN PENDIDIK DALAM OPTIMALISASI PERKEMBANGAN EMOSIONAL ANAK DI KELOMPOK BERMAIN ANANDA BINAAN SANGGAR KEGIATAN BELAJAR KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2013en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record