Show simple item record

dc.contributor.authorJelita Velentina Anggraini
dc.date.accessioned2014-01-28T03:25:15Z
dc.date.available2014-01-28T03:25:15Z
dc.date.issued2014-01-28
dc.identifier.nimNIM052110101037
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/26135
dc.description.abstractKebakaran adalah suatu nyala api, baik kecil maupun besar pada tempat yang tidak dikehendaki, merugikan dan pada umumnya sukar dikendalikan. Kebakaran dapat terjadi dimana saja dan kapan saja. Terdapat tiga faktor penyebab yaitu alam, manusia, dan binatang. Terjadinya kebakaran di tempat kerja termasuk di perusahaan adalah sesuatu hal yang sangat tidak diinginkan. Bagi tenaga kerja, kebakaran di tempat kerja dapat merupakan penderitaan dan malapetaka khususnya terhadap mereka yang tertimpa kecelakaan dan dapat berakibat kehilangan pekerjaan, sekalipun mereka tidak menderita cidera. Dalam suatu perusahaan (rumah sakit) dapat dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran berupa sistem tanggap darurat kebakaran yang meliputi perangkat lunak, perangkat keras, organisasi tanggap darurat, dan sumber daya manusia. Penerapan sistem ini dimaksudkan untuk menjamin dan melindungi tenaga kerja dari bahaya kebakaran. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji bagaimanakah sistem tanggap darurat terhadap bahaya kebakaran di RSD Dr. Soebandi Jember. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan pada satu waktu yaitu pada saat wawancara. Responden dari penelitian ini berjumlah 88 tenaga kerja dan satu narasumber yang merupakan sekretaris kesehatan dan keselamatan kerja (K3RS). Penelitian dilakukan di RSD Dr. Soebandi Jember. Variabel pada penelitian ini adalah perangkat lunak, perangkat keras, organisasi tanggap darurat, dan sumber daya manusia. Hasil penelitian didapatkan bahwa perangkat lunak (kebijakan dan prosedur tetap tanggap darurat kebakaran) saat ini belum ada karena masih dalam proses penyusunan dan perbaikan. Perangkat kerasnya (peralatan pencegah kebakaran, sistem komunikasi, sistem deteksi dan alarm kebakaran, serta alat pelindung diri) saat ini belum terlaksana atau tersusun dengan baik. Organisasi tanggap darurat sudah terbentuk tetapi unit penanggulangan kebakaran belum terlihat dengan jelas dalam susunan organisasi tersebut. Sumber daya manusianya memiliki tingkat pengetahuan yang rendah mengenai prosedur tetap tanggap darurat kebakaran dan tidak terampil dalam penggunaan peralatan pencegah kebakaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem tanggap darurat terhadap bahaya kebakaran di RSD Dr. Soebandi Jember belum terlaksana dengan baik.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries052110101037;
dc.subjectSistem Tanggap Darurat, Kebakaranen_US
dc.titleANALISIS SISTEM TANGGAP DARURAT TERHADAP BAHAYA KEBAKARAN DI RSD Dr. SOEBANDI JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record