dc.description.abstract | Hakekat pembelajaran fisika adalah adanya proses dan produk. Dalam hal
ini. Proses merupakan tahapan untuk menemukan atau membuktikan suatu teori
atau fakta yang sudah ada sebelumnya. Dalam hal ini, fakta atau teori yang sudah
ada sebelumnya disebut produk. Target akhir yang diinginkan oleh kurikulum
meliputi 3 ranah, yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Salah satu usaha yang
dapat dilakukan guru untuk memperbaiki, memperbaharui, dan membantu siswa
dalam memahami konsep-konsep fisika adalah melalui penerapan model
pembelajaran yang memberikan kesempatan siswa untuk berpartisipasi aktif
dalam proses pembelajaran, maka solusinya adalah dengan menerapkan
pembelajaran kooperatif. Salah satu model pembelajaran yang dapat membantu
siswa untuk memperoleh suatu konsep dengan melakukan percobaan , berdiskusi
dan menyampaikan pendapat adalah model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative
Learning) Jigsaw IV Disertai Metode Eksperimen. Rumusan masalah dari
penelitian ini adalah: (1) Apakah terdapat perbedaan antara hasil belajar Fisika
siswa menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning)
Jigsaw IV disertai Metode Eksperimen dengan menggunakan Model
Pembelajaran Konvensional?, (2) Apakah terdapat perbedaan antara retensi hasil
belajar Fisika siswa menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative
Learning) Jigsaw IV disertai Metode Eksperimen dengan menggunakan Model
Pembelajaran Konvensional?. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk
mengkaji keberadaan perbedaan yang signifikan antara hasil belajar Fisika siswa
menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Jigsaw IV
disertai Metode Eksperimen dengan menggunakan Model Pembelajaran Konvensional, (2) Untuk mengkaji keberadaan perbedaan yang signifikan antara
retensi hasil belajar Fisika siswa menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
(Cooperative Learning) Jigsaw IV disertai Metode Eksperimen dengan
menggunakan Model Pembelajaran Konvensional.
Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian
ditentukan menggunakan cara purposive sampling area. Penelitian ini
dilaksanakan di SMP Negeri 12 Jember. Responden penelitian ditentukan setelah
dilakukan uji homogenitas. Penentuan sampel penelitian dengan cluster random
sampling. Rancangan penelitian menggunakan one group post-test design. Metode
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, tes, dan dokumentasi.
Analisis data menggunakan uji untuk mengetahui perbedaan hasil belajar
fisika siswa. Pada analisis data, diperoleh bahwa nilai
, maka
hipotesis nihil
ditolak dan hipotesis kerja
diterima untuk kedua
rumusan masalah. Sedangkan, analisis data menggunakan uji juga untuk
mengetahui perbedaan retensi hasil belajar fisika siswa. Pada analisis data,
diperoleh bahwa nilai
, maka hipotesis nihil
diterima dan
hipotesis kerja
ditolak untuk kedua rumusan masalah.
Berdasarkan analisis data yang diperoleh, maka kesimpulan dari penelitian
ini adalah ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar Fisika siswa
menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif (Cooperative Learning) Jigsaw IV
disertai metode Eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran
konvensional di SMP. Hal ini disebabkan, pada model ini, memberikan
kesempatan siswa untuk aktif dengan siswa bereksperimen dalam kelompok ahli,
menginformasikan hasil eksperimen dalam kelompok asal, dan mengerjakan kuis
setelah bekerja dalam kelompok ahli dan asal untuk memeriksa ketelitian sismen.
Kesimpulan yang kedua adalah tidak ada perbedaan yang signifikan antara retensi
hasil belajar Fisika siswa menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif
(Cooperative Learning) Jigsaw IV disertai metode Eksperimen dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional di SMP. Hal ini disebabkan oleh
adanya tahapan review proses dan re-teaching sehingga daya ingat siswa akan
lebih kuat. | en_US |