dc.description.abstract | Penelitian ini menggunakan SMPN 1 Muncar sebagai tempat penelitian dan
subjek penelitian siswa kelas VIIA, dengan jumlah siswa 32 siswa. Dipilihnya
sekolah ini karena terdapat permasalahan dalam sistem pembelajaran. Permasalahan
tersebut yaitu kesulitan siswa dalam mengoperasikan pecahan, siswa ramai pada saat
pembelajaran, siswa kurang memperhatikan penjelasan guru, siswa kurang aktif
bertanya dan menjawab pertanyaan guru sehingga kelas menjadi pasif. Untuk
mengatasi permasalahan tersebut dibutuhkan strategi pembelajaran yang sesuai dan
menyenangkan bagi siswa.
Salah satu strategi yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut adalah
Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT. Pembelajaran kooperatif tipe NHT
adalah model pembelajaran yang menekankan kerja sama antar siswa, siswa dibagi
dalam beberapa kelompok dan setiap siswa dalam kelompok diberi nomor yang
berbeda. Setiap siswa dalam kelompok dituntut berfikir dan bertukar ide untuk
menyelesaikan permasalahan yang diberikan melalui LKS. Di akhir pembelajaran
guru akan memanggil siswa secara acak untuk presentasi. Dengan demikian siswa
menjadi lebih aktif dalam pembelajaran. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas
VIIA SMPN 1 Muncar. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober sampai
8 November 2012. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang
menggunakan dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. Siklus I terdapat 2 kali
pembelajaran dan 1 kali tes akhir siklus. Pembelajaran 1 membahas operasi
penjumlahan pecahan, pembelajaran 2 membahas operasi pengurangan pecahan, dan
tes siklus 1 berisi tentang materi penjumlahan dan pengurangan pecahan. Siklus II Berdasarkan hasil penelitian, aktivitas guru dalam menerapkan
pembelajaran kooperatif NHT adalah 88,35% pada siklus I menjadi 91,65% pada
siklus II. Aktivitas siswa (individu) meningkat dari 68% pada siklus I menjadi 82,4%
pada siklus II. Selain aktivitas individu, aktivitas kelompok juga dianalisis. Hasil
analisisnya yaitu 51,9% pada siklus I menjadi 60,9% pada siklus II, yang berarti juga
mengalami peningkatan. Hasil belajar siswa pada siklus I belum mencapai
ketuntasan dengan persentase 40,6% sedangkan pada siklus II telah mencapai
ketuntasan dengan persentase 75%. Berdasarkan data-data tersebut, diketahui bahwa
terdapat peningkatan hasil belajar siswa selama menggunakan pembelajaran
kooperatif tipe NHT. | en_US |