INDUKSI KETAHANAN TANAMAN KAKAO TERHADAP HAMA PENGGEREK BUAH KAKAO (PBK) DENGAN APLIKASI Si FORMULASI TEPUNG The Resistance Induction of Cocoa Plant on Cocoa Pod Borer (CPB) by Application Flour-Formulated Silicon
Abstract
Salah satu sebab penurunan produktivitas kebun-kebun kakao di Indonesia
adalah semakin meningkatnya serangan hama Penggerek Buah Kakao (PBK).
PBK dicatat sebagai hama utama kakao karena serangan PBK tidak hanya
merugikan petani dan pengusaha kakao melainkan juga menurunkan devisa
negara karena PBK dapat menurunkan produksi biji sebesar 82,20% (Wardoyo,
1980).
Saat petani telah banyak melakukan berbagai hal untuk mengendalikan
serangan hama ini, mulai dari panen sesering mungkin, sanitasi lingkungan,
pemangkasan tanaman kakao, penyarungan buah kakao dengan plastik, sampai
dengan penggunaan pestisida, namun sampai saat ini cara-cara tersebut belum bisa
mengendalikan hama ini secara optimal, sehingga para petani tetap resah akan
serangan hama PBK ini.
Tingginya tingkat serangan hama PBK ini diduga disebabkan karena
semakin menurunnya ketahanan alami dari tanaman kakao itu sendiri akibat
kurangnya nutrisi yang diserap oleh tanaman kakao yang menyebabkan komponen
ketahanan alami tanaman seperti terbentuknya selulosa, lignin, dan senyawasenyawa
antioksidan seperti polifenol menurun. Salah satu upaya untuk
mengendalikan PBK yaitu dengan pemberian nutrisi berupa silikon. Mengingat
peran silikon dan unsur mineral lain yang sangat bermanfaat bagi tanaman padi,
tomat dan tebu, diharapkan silikon dan unsur mineral lain juga mampu
meningkatkan hasil dan kualitas serta ketahanan alami tanaman kakao dari
serangan hama penggerek buah kakao (PBK). Penelitian ini bertujuan untuk
menguji tingkat efektifitas Si formulasi tepung untuk pengendalian hama PBK
dan menentukan konsentrasi Si formulasi tepung yang tepat untuk mengendalikan
hama PBK pada tanaman kakao.
xi
Plot percobaan yang digunakan yaitu kebun kakao milik Perkebunan
kakao PTPN XII Kotta Blater yang secara administratif berlokasi di Desa Krajan,
Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember Propinsi Jawa Timur. Pengamatan
dilakukan pada buah kakao meliputi analisis unsur Si, analisis unsur polifenol,
analisis lignin, uji kekerasan jaringan kulit buah, analisis intensitas serangan PBK,
intensitas kerusakan, jumlah lubang masuk dan keluarnya larva, panjang buah,
diameter buah dan berat Buah kakao.
Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi Si formulasi tepung sebesar 3%
(perlakuan N4) mampu menurunkan intensitas serangan PBK sampi 11,065%
dibanding perlakuan kontrol (N0) sebesar 43.2575%, perlakuan N1 (1.5%) sebesar
43.6575%, perlakuan N2 (2%) sebesar 35.5175%, perlakuan N3 (2.5%) sebesar
23.29% Penurunan intensitas serangan PBK pada konsentrasi Si formulasi tepung
sebesar 3% (perlakuan N4) dikarenakan terjadinya peningkatan kandungan Si
menjadi 3,23%, kandungan polifenol sebesar 12,78%, kandungan lignin sebesar
39,62%, meningkatnya kekerasan kulit buah kakao menjadi 475.208 gr/5 mm
sehingga sulit ditembus hama PBK, dan terjadinya penurunan jumlah lubang
masuk dan keluarnya PBK.
Collections
- MT-Agribusiness [159]