Show simple item record

dc.contributor.authorAndri Widagdo
dc.date.accessioned2014-01-27T23:54:28Z
dc.date.available2014-01-27T23:54:28Z
dc.date.issued2014-01-27
dc.identifier.nimNIM981510401141
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/25762
dc.description.abstractAlternatif pengendalian hama Plutella xylostella dan Crocidolomia binotalis dengan menggunakan agensia hayati dan kombinasi penambahan kascing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan kascing terhadap efektivitas kedua jenis agen hayati pada hama utama kubis di Ijen. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, yang terdiri atas dua faktor. Faktor pertama adalah agensia hayati yang terdiri atas S. carpocapcae (All Strain), B. thuringiensis serta profenofos, sedangkan faktor yang kedua yaitu kascing yang terdiri dari tanpa kascing dan kascing. Kedua faktor tersebut dikombinasikan, dan masing-masing diulang tiga kali. Data yang diperoleh diuji dengan Uji Duncan taraf 5 %. Penambahan kascing sebesar 0,5 kg/ tanaman, dilakukan satu kali dengan mencampur kascing dengan tanah yang akan ditanami. Aplikasi S. carpocapcae (All Strain) dengan dosis 250.000 ij/m 2 , interval waktu dua minggu sekali dengan cara disemprotkan mulai tanam hingga masa panen. Sedangkan perlakuan B. thuringiensis dengan konsentrasi 1cc/liter, pengaplikasian penyemprotan dengan interval waktu satu minggu sekali mulai tanam hingga masa panen. Kascing merupakan pupuk organik kelas satu sehingga tanaman akan menunjukkan pertumbuhan yang cepat serta subur, dan menghasilkan produksi yang tinggi. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa agensia hayati dapat menurunkan populasi hama P. xylostella dan C. binotalis, sedangkan perlakuan agen hayati dengan kascing tidak menunjukkan pengaruh dalam menurunkan populasi kedua jenis hama. Kascing sangat berpengaruh dalam meningkatkan produksi tanaman kubis. Persentase penurunan populasi hama P. xylostella yang terjadi pada perlakuan B. thuringiensis tanpa kascing mencapai 54,42 % dan dengan kascing mencapai 41,31 %, perlakuan S. carpocapsae tanpa kascing mencapai 14,49 % dan dengan kascing mencapai 8,18 %, dan untuk perlakuan profenofos tanpa kascing mencapai 13,23 % dan dengan kascing mencapai 9,35 %. persentase penurunan populasi hama C. binotalis pada perlakuan B. thuringiensis tanpa kascing mencapai 75 % dan tanpa kascing mencapai 75 %, pada perlakuan S. carpocapsae tanpa kascing 46,97 % dan dengan kascing 19,66 %, Sedangkan penurunan populasi C. binotalis pada perlakuan profenofos tanpa kascing mencapai 41,67 % dan dengan kascing mencapai 38,39 %.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries981510401141;
dc.subjectHAMA UTAMA KUBISen_US
dc.titlePENGARUH PENAMBAHAN KASCING TERHADAP EFEKTIVITAS Bacillus thuringensis DAN NEMATODA ENTOMOPATOGEN (Steirnernema carpocapsae All Strain) PADA HAMA UTAMA KUBIS DI IJENen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record