Show simple item record

dc.contributor.authorNovi Pramitasari
dc.date.accessioned2013-12-03T00:22:39Z
dc.date.available2013-12-03T00:22:39Z
dc.date.issued2013-12-03
dc.identifier.nimNIM061510401003
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2575
dc.description.abstractRINGKASAN Pengendalian Hama Walang Sangit Pada Tanaman Padi Menggunakan Insektisida Nabati; Novi Pramitasari; 061510401003; 35 Halaman; Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Walang sangit merupakan hama yang sering merusak pada tanaman padi. Serangan walang sangit menyebabkan kehilangan hasil mencapai 50 persen. Salah satu altrenatif yang dapat digunakan adalah dengan insektisida nabati berbahan dasar tanaman lidah mertua dan umbi gadung. Tanaman lidah mertua mengandung saponin yang mudah larut dalam air dan mempunyai rasa pahit menusuk. Saponin merupakan racun yang dapat menghancurkan butir darah, oleh sebab itu saponin dapat digunakan sebagai pembasmi hama tertentu, sedangkan umbi gadung diketahui diketahui mengandung dioskorin yang dapat menimbulkan rasa pusing. Umbi mentahnya mengandung alkaloid sehingga dapat digunakan sebagai bahan untuk racun binatang. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas tanaman lidah mertua dan umbi gadung sebagai insektisida nabati terhadap walang sangit pada tanaman padi. Penelitian dilakukan di Antirogo mulai bulan Maret sampai Mei 2012. Pengujian dilakukan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan dua belas perlakuan. Kombinasi perlakuannya terdiri dari: X0 (kontrol); X1 (ekstrak gadung dengan lidah mertua konsentrasi ( 90 g : 10 g )); X2 (ekstrak gadung dengan lidah mertua konsentrasi ( 80 g : 20 g )); X3 (ekstrak gadung dengan lidah mertua konsentrasi ( 70 g : 30 g )); X4 (ekstrak gadung dengan lidah mertua konsentrasi ( 60 g : 40 g )); X5 (ekstrak gadung dengan lidah mertua ( 50 g : 50 g )); X6 (ekstrak gadung dengan lidah mertua konsentrasi ( 40 g : 60 g )); X7 (ekstrak gadung dengan lidah mertua konsentrasi ( 30 g : 70 g )); X8 (ekstrak gadung dengan lidah mertua konsentrasi ( 20 g : 80 g )); X9 (ekstrak gadung dengan lidah mertua konsentrasi ( 10 g : 90 g )); X10 (ekstrak lidah mertua dengan konsentrasi 100 g)) dan X11 (ekstrak gadung dengan konsentrasi 100 g). Setiap perlakuan diulang masing-masing tiga kali. Parameter pengamatan yang ii diamati meliputi intensitas serangan hama, populasi walang sangit, populasi musuh alami dan berat kering tanaman padi pada setiap perlakuan. Analisis statistik yang digunakan adalah Sidik Ragam (ANOVA), dan apabila hasil yang diperoleh berbeda nyata diuji menggunakan Uji Duncan dengan taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak gadung dengan lidah mertua konsentrasi 40 g gadung : 60 g lidah mertua mampu menurunkan jumlah populasi walang sangit pada tanaman padi sebesar 100 persen. Intensitas serangan hama dapat ditekan menggunakan kombinasi ekstrak gadung dan lidah mertua konsentrasi 50 g gadung : 50 g lidah mertua sebesar 0,92 persen. Pengaplikasian insektisida nabati lidah mertua dan umbi gadung tidak berpengaruh negatif terhadap jumlah populasi musuh alami. Hasil perhitungan berat kering tanaman padi terbanyak terlihat pada konsentrasi 100 g gadung yang menghasilkan gabah sebanyak 1,84 kg sedangkan yang paling sedikit pada konsentrasi 70 g gadung : 30 g lidah mertua sebanyak 0,68 kg.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061510401003;
dc.subjectINSEKTISIDA NABATIen_US
dc.titlePENGENDALIAN HAMA WALANG SANGIT PADA TANAMAN PADI MENGGUNAKAN INSEKTISIDA NABATI SKRIPSI Oleh Novi Pramitasari NIM. 061510401003 PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JEMBER 2012en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record