Show simple item record

dc.contributor.authorVesti Yeni Hestuti Ningtyas
dc.date.accessioned2014-01-27T23:49:04Z
dc.date.available2014-01-27T23:49:04Z
dc.date.issued2014-01-27
dc.identifier.nimNIM070210102090
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/25752
dc.description.abstractBerdasarkan data observasi awal, didapatkan bahwa aktivitas belajar dan ketuntasan hasil belajar fisika siswa rendah. Hal ini dibuktikan dengan rendahnya aktivitas siswa memperhatikan guru sebesar 47,22%, 20,37% siswa aktif bertanya, 35,19% siswa aktif menjawab pertanyaan, 35,19% aktif dalam diskusi kelompok, dan 39,81% aktif bekerjasama dalam kelompok. Jadi aktivitas siswa secara klasikal sebesar 35,7% yang termasuk dalam kriteria kurang aktif. Aktivitas belajar siswa memegang peranan penting dalam pencapaian hasil belajar yang maksimal. Berdasarkan data nilai ulangan kelas VII H, diperoleh bahwa hasil belajar siswa rendah dalam uji kompetensi mendeskripsikan besaran pokok dan besaran turunan serta satuannya, yaitu hanya 11 siswa (30,56%) yang tuntas belajar (≥ 70) dan belum memenuhi standar ketuntasan klasikal 75%. Rendahnya aktivitas belajar dan ketuntasan hasil belajar siswa tersebut dikarenakan pelajaran IPA Fisika diajarkan dengan model konvensional yang didominasi metode ceramah serta tidak sesuai dengan hakikat fisika. Berdasarkan hasil observasi di atas, maka diperlukan perbaikan pembelajaran dengan menerapkan model cooperative learning tipe Jigsaw II disertai metode eksperimen pada siswa kelas VII H MTs Negeri Banyuwangi. Tujuan diadakan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan aktivitas dan ketuntasan hasil belajar fisika dengan model cooperative learning tipe Jigsaw II disertai metode eksperimen pada siswa kelas VII H MTs Negeri Banyuwangi. Penelitian ini dilakukan di kelas VII H MTs Negeri Banyuwangi mulai tanggal 9 September sampai 22 September 2011, dengan subjek sebanyak 36 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah observasi, dokumentasi, wawancara, dan tes. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif maupun kuantitatif. Persentase aktivitas belajar digunakan untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa antara pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2. Persentase ketuntasan hasil belajar digunakan untuk mengetahui peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa antara pembelajaran pada siklus 1 dan siklus 2. Normalized Again digunakan untuk mengkategorikan peningkatan aktivitas dan ketuntasan hasil belajar. Persentase aktivitas siswa secara klasikal pada siklus I adalah 73,33%. Pada siklus 2 meningkat menjadi 85,56%. Berdasarkan analisis hasil belajar pada siklus I diperoleh ketuntasan hasil belajar secara klasikal sebesar 77,78% (28 siswa yang tuntas dari 36 siswa), sedangkan analisis hasil belajar pada siklus II diperoleh ketuntasan hasil belajar secara klasikal sebesar 91,7% (33 siswa yang tuntas dari 36 siswa). Berdasarkan analisis menggunakan Normalized Again, peningkatan aktivitas siswa sampai dengan skilus II termasuk dalam kategori tinggi yaitu sebesar 0,77, sedangkan ketuntasan hasil belajar siswa sampai dengan siklus II termasuk dalam kategori sedang yaitu sebesar 0,65. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan model cooperative learning tipe Jigsaw II disertai metode eksperimen dapat meningkatkan aktivitas siswa sampai pada kategori tinggi serta mampu meningkatkan ketuntasan hasil belajar fisika siswa sampai pada kategori sedang.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210102090;
dc.subjectCooperative Learning Tipe Jigsaw IIen_US
dc.titlePENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR FISIKA DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW II DISERTAI METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VII H MTs NEGERI BANYUWANGI TAHUN PELAJARAN 2011/2012en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record