Show simple item record

dc.contributor.authorPutu Gita Maya Widyaswari Mahayasih
dc.date.accessioned2013-12-02T16:54:27Z
dc.date.available2013-12-02T16:54:27Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nimNIM092210101034
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2562
dc.description.abstractPorang (Amorphophallus muelleri Blume) merupakan tanaman yang hidup di daerah tropis dan tumbuh hampir di seluruh hutan di Indonesia. Umbi porang telah banyak dikembangkan di Indonesia, terutama dalam bidang industri. Kandungan glukomanan umbi porang dapat dimanfaatkan dalam teknologi polimer, maupun pengganti makanan pokok. Kebutuhan akan umbi porang juga terus meningkat. Pada tahun 2009, produksi porang di Jawa Timur mencapai 600-1.000 ton chip kering, sedangkan kebutuhan industri mencapai 3.400 ton chip kering. Pada tahun 2013, harga jual umbi porang basah mencapai kisaran Rp 2.800,- – Rp 3.000,- per kg. Dalam meningkatkan nilai jual umbi porang, perlu ditemukan manfaat lain umbi porang. Umbi porang juga memiliki kandungan berupa protein. Secara umum, protein telah diketahui memiliki aktivitas antibakteri terhadap berbagai bakteri gram positif dan negatif, oleh karena itu, kandungan protein pada umbi porang diharapkan juga dapat memberikan aktivitas antibakteri. Protein umbi porang diekstraksi berdasarkan kelarutannya dalam air untuk mendapatkan protein larut air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri protein larut air umbi porang terhadap pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus serta untuk memperoleh profil protein umbi porang yang kemungkinan memiliki aktivitas antibakteri. Pembuatan ekstrak protein larut air umbi porang, dilakukan dengan perendaman simplisia dalam pelarut air selama 4 jam pada suhu ruang, kemudian disentrifugasi 5.000 rpm selama 20 menit pada suhu 20 viii o C untuk diambil supernatannya. Supernatant kemudian dikeringkan pada suhu 4 C dengan menggunakan oven vakum sehingga didapatkan ekstrak kering. Ekstrak kering protein larut air umbi porang diresuspensikan dengan Buffer Tris HCl pH 8 10x massa ekstrak kering. Profil protein umbi porang dibuat dengan menggunakan SDS-PAGE dengan konsentrasi akrilamid 12,5 %. Pewarna yang digunakan untuk mendeteksi keberadaan protein adalah dengan menggunakan CBB dan untuk mendeteksi keberadaan karbohidrat digunakan PAS. Uji aktivitas antibakteri menggunakan metode filter paper disk. Cakram kertas berdiameter 6 mm diletakkan pada permukaan media yang telah ditanami bakteri, kemudian pada cakram ditetesi 10 µl Buffer Tris-HCl pH 8 sebagai kontrol negatif dan protein dengan jumlah 0,0998 µg; 0,2001 µg; 0,3998 µg; 0,5001 µg; 1,001 µg; 1,4998 µg; dan 1,9998 µg. Cawan petri yang telah ditanami bakteri S. aureus dan E. coli serta terdapat disk kertas saring steril yang telah diimpregnasi dengan protein uji tersebut kemudian diinkubasi pada suhu 37°C selama 24 jam. Pengujian dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan. Aktivitas antibakteri ditunjukkan dengan adanya zona bening di sekitar sumuran. Hasil analisis profil protein dengan SDS-PAGE 12,5% menggunakan pewarna CBB diperoleh dua pita protein dengan bobot molekul rendah yaitu antara 19 kDa dan 17 kDa. Sedangkan, pewarnaan dengan menggunakan PAS untuk mengetahui kandungan karbohirat-protein tidak memberikan pita dengan positif merah muda pada berat molekul yang sama, namun memberikan hasil positif pada BM ≥250 kDa. Artinya, pada berat molekul 17 kDa dan 19 kDa tidak terdapat ikatan antara protein dan karbohidrat. Hal ini dapat dimungkinkan karena terputusnya ikatan antara protein dan karbohidrat oleh pengaruh SDS. Hasil uji aktivitas antibakteri menunjukkan adanya zona hambat pertumbuhan bakteri oleh ekstrak protein larut air umbi porang terhadap bakteri S. aureus dan E. coli. Pada bakteri S. aureus, hambatan pertumbuhan bakteri telah ditunjukkan mulai jumlah protein 0,0998 µg yaitu sebesar 11,19 mm. Besarnya zona hambat ix o pertumbuhan bakteri terus meningkat hingga jumlah protein 1,9998 µg. Pada bakteri E.coli, protein larut air umbi porang menunjukkan aktivitas penghambatan pada jumlah protein 0,3998 µg dengan besar hambatan 1,85 mm dan terus meningkat hingga jumlah protein 1,9998 µg. Berdasarkan hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak protein larut air umbi porang memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri E. coli dan S. aureus. Kemungkinan berat molekul protein yang memiliki aktivitas antibakteri adalah antara 19 kDa dan 17 kDa. Di samping itu, dari hasil pewarnaan dengan PAS dapat diketahui bahwa pada ekstrak protein larut air umbi porang juga terdapat karbohidraten_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries092210101034;
dc.subjectAktivitas Antibakterien_US
dc.titleUJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI PROTEIN LARUT AIR UMBI PORANG (Amorphophallus muelleri Blume) TERHADAP Escherichia coli dan Staphylococcus aureusen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record