Show simple item record

dc.contributor.authorMohammad Rifky Putra Perdana
dc.date.accessioned2013-12-02T15:57:44Z
dc.date.available2013-12-02T15:57:44Z
dc.date.issued2013-12-02
dc.identifier.nimNIM092210101008
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2554
dc.description.abstractRadikal bebas adalah setiap molekul yang mengandung satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan bersifat sangat reaktif dan dengan mudah menjadi reaksi yang tidak terkontrol, menghasilkan ikatan silang (cross-link) pada DNA, protein, lipida atau kerusakan oksidatif pada gugus fungsional yang penting. Salah satu bentuk dari radikal bebas adalah ROS. ROS (Reactive Oxygen Species) merupakan salah satu bentuk radikal bebas dalam tubuh yang dapat berasal dari luar tubuh maupun dari dalam tubuh. Kadar ROS pada pasien kanker lebih tinggi daripada orang sehat. Antioksidan memberikan efek perlindungan dengan mengurangi kerusakan oksidatif pada DNA dan mengurangi peningkatan abnormal pada pembelahan sel. Aktivitas antioksidan tersebut berfungsi untuk meredam radikal bebas yang terdapat dalam tubuh sehingga dapat mencegah terjadinya karsinogenesis. Salah satu derivat antikanker 5-fluorourasil yang telah disintesis dan diketahui struktur molekul beserta aktivitas biologisnya sebagai antikanker yaitu senyawa 4-(fluorobenzoiloksimetil)-5fluorourasil. Upaya pencegahan berkembangnya kanker melibatkan penurunan kadar ROS dalam tubuh, dimana hal tersebut perlu adanya aktivitas antioksidan untuk meredam radikal bebas (ROS) dalam tubuh. Pengujian aktivitas antioksidan terhadap senyawa 4-(fluorobenzoiloksimetil)-5fluorourasil dilakukan melalui pendekatan docking molekuler dan metode DPPH. Uji aktivitas antioksidan dengan pendekatan docking molekuler bertujuan untuk mengetahui kemampuan pengikatan (afinitas) senyawa 4-(fluorobenzoiloksimetil)-5fluorourasil sebagai ligan terhadap reseptor antioksidan (human ROS, kode reseptor : 3ZBF). Pembanding yang digunakan yaitu asam askorbat sebagai antioksidan viii potensial dan 5-Fluorourasil sebagai senyawa induknya. Hasil pengujian dengan metode docking molekuler yang diperoleh setelah dilakukan docking sebanyak 10 replikasi dari senyawa 4-(fluorobenzoiloksimetil)-5-fluorourasil, asam askorbat, dan 5-Fluorourasil berturut – turut adalah -6,0 kkal/mol, -4,97 kkal/mol dan -4,6 kkal/mol dimana senyawa 4-(fluorobenzoiloksimetil)-5-fluorourasil memiliki kekuatan pengikatan terhadap reseptor human ROS1 kinase complex in Crizotinib yang lebih baik dan lebih kuat dibandingkan asam askorbat dan senyawa induknya yaitu 5Fluorourasil. Semakin kecil nilai Ki maka afinitas ligan-reseptor semakin baik. Hasil pengujian metode DPPH berupa absorbansi peredaman radikal DPPH yang kemudian dihitung % inhibisi dan akan diperoleh IC . Pengukuran absorbansi dilakukan pada panjang gelombang maksimum yaitu 512 nm. IC ix 50 asam askorbat sebagai pembanding antioksidan potensial sebesar 19,092 ppm, maka dapat dikatakan bahwa asam askorbat memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat. IC 50 senyawa 5fluorourasil sebagai senyawa induk sebesar -4998,450 ppm, dapat dikatakan bahwa senyawa 5-fluorourasil tidak memiliki aktivitas antioksidan. Sedangkan IC senyawa 4-(fluorobenzoiloksimetil)-5-fluorourasil sebesar 166593,333 ppm, kemampuan peredaman radikal DPPH senyawa ini tidak lebih baik dari asam askorbat karena membutuhkan konsentrasi lebih besar untuk meredam radikal DPPH sebanyak 50%. Berdasarkan hasil penelitian ini menunjukkan metode DPPH tidak dapat memberikan aktivitas antioksidan yang sebanding dengan uji antioksidan secara in silicoen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries092210101008;
dc.subjectAntioksidan Senyawaen_US
dc.titleSTUDI PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SENYAWA 4- (FLUOROBENZOILOKSIMETIL)-5-FLUOROURASIL DENGAN METODE DPPH DAN PENDEKATAN DOCKING MOLEKULERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record