dc.description.abstract | Rendahnya pemahaman siswa pada materi pelajaran matematika masih
sering terjadi pada dunia pendidikan saat ini. Hal ini dimungkinkan, salah satunya
oleh pembelajaran yang diterapkan oleh guru. Guru pada umumnya menerapkan
pembelajaran konvensional. Hal itu menyebabkan siswa kurang dapat berinteraksi
dengan komponen yang ada pada lingkungan kelas, siswa menjadi tidak aktif
sehingga siswa kurang memahami materi pelajaran. Permasalahan inilah yang
menjadi latar belakang penelitian ini. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan
kelas yang menerapkan pembelajaran kooperatif dengan pendekatan SAVI
(somatic, auditory, visual, intellectualy). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui bagaimana penerapan pembelajaran kooperatif dengan pendekatan
SAVI, bagaimana aktifitas belajar siswa dan berapa tingkat ketuntasan hasil
belajar siswa secara klasikal pada pembelajaran kooperatif dengan pendekatan
SAVI. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X TKJ 2 SMK Gajah Mada
Banyuwangi Gajah Mada Banyuwangi pada tanggal 25 April sampai 29 April
2011. Pembelajaran kooperatif dengan pendekatan SAVI ini terdiri dari 4
komponen yang harus ada dan dilaksanakan secara terpadu dan simultan.
Keempat komponen tersebut yaitu somatic (pembelajaran melalui gerakan tubuh),
auditory (melalui pemanfaatan media suara), visual(melalui hal-hal yang dapat
dilihat) serta intellectualy (melalui proses berpikir/nalar). Penyelesaian soal oleh
siswa dikerjakan secara berkelompok dan hasil pekerjaan sswa dipresentasikan. Aktivitas siswa yang diamati pada pembelajaran kooperatif dengan
pendekatan SAVI ini adalah aktivitas mencatat, mendengarkan, menggunakan
alat peraga, bertanya/menjawab, aktivitas mengeluarkan pendapat, aktivitas
berdiskusi dalam kelompok dan presentasi. Sedangkan aktivitas guru yang
diamati adalah aktivitas membuka pelajaran, memberikan pertanyaan terbuka
kepada siswa, memberi kesempatan pada siswa untuk mengemukakan pendapat,
membagi kelompok, membimbing kelompok belajar, mendorong dan memotifasi
siswa agar terlibat dalam diskusi kelompok, meminta siswa untuk
mempresentasikan hasil pekerjaannya, memimpin jalannya diskusi, dan
mengevaluasi.
Persentase aktivitas siswa secara klasikal pada siklus pertama mencapai
79,85%, sedangkan pada siklus kedua mencapai 90,87%, sehingga diperoleh
peningkatan aktivitas siswa dari siklus pertama ke siklus kedua sebesar 11,02%.
Persentase aktivitas guru pada siklus pertama mencapai 90,48% sedangkan pada
siklus kedua persentase aktivitas guru mencapai 95,24%. Dengan demikian
diperoleh peningkatan aktivitas guru dari siklus pertama ke siklus kedua sebesar
4,76%. Hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran kooperatif dengan
pendekatan SAVI telah mencapai ketuntasan secara klasikal sebesar 89,47%. 34
siswa tuntas secara individual dan 4 siswa tidak tuntas secara individual.
Dalam pengambilan data, penelitian ini menggunakan metode
dokumentasi, observasi,tes dan wawancara. Data yang dianalisis adalah hasil
observasi aktivitas siswa dan guru, serta hasil belajar siswa.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran
kooperatif dengan pendekatan SAVI berjalan dengan baik dan lancar. Hal ini
diindikasikan pada kegiatan-kegiatan guru yang telah dilaksanakan sesuai dengan
rancangan pembelajaran dan guru tidak mengalami kendala yang berarti dalam
melaksanakan pembelajaran. Namun demikian, pembelajaran kooperatif dengan
pendekatan SAVI ini sangat memerlukan sarana dan prasarana yang memadai
demi terlaksananya pembelajaran yang baik. | en_US |