dc.description.abstract | Kebijakan desentralisasi yang dituangkan dalam UU No. 22 Tahun 1999
tentang Pemerintah Daerah diharapkan lebih memberi peluang pada perubahan
kehidupan pemerintahan daerah yang demokratis untuk mendekatkan pemerintah
dengan masyarakatnya, sehingga peningkatan kesejahteraan masyarakat lebih mudah
dicapai. Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan
nasional, misalnya pengembangan kurikulum nasional dan lokal, peningkatan
kompetensi guru melalui pelatihan, pengadaan buku dan alat pelajaran, pengadaan
dan perbaikan sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan mutu manajemen
sekolah. Namun demikian, berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan
peningkatan mutu pendidikan yang berarti. Sebagian sekolah, terutama di kota-kota,
menunjukkan peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan, namun
sebagian lainnya masih memprihatinkan.
Sekolah lebih merupakan subordinasi dari birokrasi di atasnya sehingga
mereka kehilangan kemandirian, keluwesan, motivasi, kreativitas dan inisiatif untuk
mengembangkan dan memajukan lembaganya termasuk peningkatan mutu
pendidikan sebagai salah satu tujuan pendidkan nasional. Kepala sekolah sebagai
manajemen puncak sebuah lembaga sekolah kurang memiliki ruang dalam
mengembangkan lembaganya berdasar prinsip-prinsip manajemen modern. Kepala
sekolah tidak memiliki peran yang kuat dalam mengkoordinasikan, menggerakkan
dan menyelaraskan semua sumber daya pendidikan yang tersedia.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui : (1)Pengaruh faktor-faktor kualitas
dan kuantitas guru, kelengkapan dan kualitas sarana – prasarana sekolah, dinamisasi
pengembangan kurikulum dan leadership kepala sekolah terhadap kepuasan kerja
guru dan tenaga administrasi pada sekolah menengah negeri, (2)Pengaruh kepuasan
kerja terhadap kinerja sekolah, (3) Pengaruh faktor-faktor kualitas dan kuantitas guru,
kelengkapan dan kualitas sarana – prasarana sekolah, dinamisasi pengembangan
kurikulum, leadership kepala sekolah dan kepuasan kerja guru dan karyawan
administrasi terhadap kinerja sekolah, (4) Faktor-faktor yang memiliki pengaruh
dominan terhadap variasi kinerja sekolah. Sampel ditentukan dengan proporsional
random sampling sebanyak 138 orang guru sekolah menengah dan tenaga
adminsitrasi.
Temuan dalam penelitian ini adalah : kondisi dan situasi keempat aspek
lingkungan internal sekolah secara parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap
kepuasan karyawan. Leadership kepala sekolah berpengaruh dominan terhadap
kepuasan karyawan. Kepuasan karyawan berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja sekolah. Pengaruh langsung kepuasan karyawan terhadap kinerja sekolah
merupakan pengaruh paling kuat di antara pengaruh-pengaruh variabel lainnya.
Kondisi dan situasi lingkungan internal sekolah secara parsial berpengaruh signifikan
dan positif terhadap kinerja sekolah, demikian pula kepuasan karyawan terhadap
kinerja sekolah. Total pengaruh leadership kepala sekolah dominan terhadap kinerja
sekolah dan lebih merupakan pengaruh langsung. Pengaruh tersebut diperkuat oleh
pengaruh kepuasan karyawan. | en_US |