dc.description.abstract | Peranan seorang pendidik sangat mempengaruhi tingkat kecerdasan anak
Penentuan sikap, nilai, individu, dan kepribadian anak di masa depan tidak lepas dari
campur tangan pendidik yang mendidik anak sejak usia dini. Selain itu juga da lam
mengembangkan kecerdasan emosional anak yang dapat berpengaruh terhadap
kepribadian anak. Hal seperti ini dapat di tunjukkan melalui bermain. Bermain
merupakan salah satu kegiatan yang di gemari oleh anak-anak. Oleh karena itu,
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimanakah peranan pendidik dalam
mengembangkan kecerdasan emosional anak melalui permainan balok di Kelompok
Bermain Fatayat NU Ranting Sumberanyar Kecamatan Banyuputih, Kabupaten
Situbondo Tahun Pelajaran 2011-2012? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui peranan pendidik dalam mengembangkan kecerdasan emosional anak
melalui permainan balok di Kelompok Bermain Fatayat NU Ranting Sumberanyar
Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo tahun pelajaran 2011-2012. Manfaat
penelitian ini adalah untuk memaparkan kegunaan hasil penelitian yang telah dicapai,
baik untuk peneliti, pendidik, Program Studi Pendidikan Luar Sekolah, Universitas
Jember.
Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode deskriptif kualitatif.
Jumlah informan kunci sebanyak 4 orang yaitu pendidik Kelompok Bermain Fatayat
Ranting Sumberanyar dan informan pendukung sebanyak 20 orang yang terdiri dari
Orang tua murid Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo dengan metode deskriptif kualitatif.
Waktu yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah 5 bulan mulai bulan februari
sampai dengan bulan juni 2012. Data primer dalam penelitian ini di peroleh melalui
wawancara dan observasi. Data sekunder di peroleh dengan dokumentasi. Selain itu
analisis data di lakukan dengan metode triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 78.9 % anak mampu mengelola emosi dan
berempati sangat baik setelah mendapat didikan,bimbingan, asuhan dan fasilitas yang
diberikan seorang pendidik. Hal ini dapat terbukti dengan kemampuan anak dalam
mengelola emosi mereka ditandai dengan anak mampu bermain sendiri tanpa bantuan
dari orang lain, anak tidak mengganggu teman sebayanya, serta anak aktif bertanya
kepada pendidik dan tidak takut saat anak belum selesai mengerjakan pekerjaannya.
Selain adanya peningkatan dalam mengelola emosi, pendidik juga memberi
perubahan terhadap sikap dan tingkah laku anak. Hal ini terbukti dengan anak mampu
mendengarkan perintah dari seorang pendidik, anak mudah bergaul dengan temannya,
anak mampu berbagi mainan dengan temannya, serta anak peka terhadap sikap
temannya. Bukti-bukti tersebut menunjukkan bahwa adanya peningkatan kecerdasan
emosional anak dalam mengelola emosi dan empati terhadap orang lain setelah
mendapat didikan,bimbingan, asuhan, dan fasilitas dari seorang pendidik setelah
dilakukan penelitian selama 10 hari.
Berdasarkan hasil analisis, maka kesimpulan dari hasil penelitian adalah
pendidik sangat sabar dan telaten dalam mendidik anak, pendidik memberikan
bantuan terhadap anak jika merasa kesulitan, pendidik sebagai pengasuh memberikan
kasih sayang dan menganggap anak didik seperti anak sendiri, serta sebagai fasilitator
pendidik mampu menyiapkan segala kebutuhan dan menjadi fasilitas lain bagi anak.
Saran yang di berikan untuk pendidik Kelompok Bermain adalah pendidik hendaknya
mampu mengembangkan kecerdasan emosional yang dimiliki anak agar anak mampu
mengelola emosi dan berempati yang baik di dalam kehidupan sehari -hari. Pendidik
juga harus bisa lebih bersikap sabar dalam menghadapi anak yang cukup nakal . | en_US |