dc.description.abstract | Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran yang
melibatkan kelompok yang dalam pengelompokannya menggunakan pola kelompok asal
dan kelompok ahli. Aktivitas siswa, lingkungan belajar, materi pelajaran, harus
dirancang sedemikian rupa dengan tujuan agar siswa dapat lebih aktif dalam
pengkonstruksian kembali pengetahuan untuk dirinya sendiri. Seorang guru tidak hanya
sebagai pengajar atau penyampai ilmu tapi juga sebagai seorang fasilitator. Penelitian
yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah aktifitas siswa, berapakah
persentase ketuntasan hasil belajar siswa, dan faktor-faktor apa saja yang menyebabkan
siswa tidak tuntas belajar perseorangan dalam pembelajaran kooperatif pokok bahasan
Segitiga pada siswa kelas VIIA semester II SMP Negeri 4 Tanggul tahun ajaran
2008/2009. Pengambilan data dilakukan mulai tanggal 8 Mei 2009 sampai dengan 14
Mei 2009. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIIA SMP Negeri 4 Tanggul tahun
pelajaran 2008/2009. Berdasarkan hasil dari persentase keaktifan yang dicapai selama 3
kali pembelajaran yaitu pada pertemuan I 80%; pertemuan II 85%; dan pertemuan III
87,5% dapat dikatakan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini dapat
mengaktifkan siswa. Dari hasil analisis, telah didapat bahwa ketuntasan secara klasikal
yang dicapai pada siklus pertama sebesar 86,25% dan dari hasil wawancara dengan 3
orang siswa yang tidak tuntas maka dapat diketahui bahwa fakta yang dapat
mengakibatkan siswa tidak tuntas belajar perseorangan. Fakta tersebut adalah siswa
kurang paham dengan materi pelajaran yang dipelajari dikarenakan siswa malu dan takut
untuk bertanya pada temannya, siswa ceroboh dalam mengerjakan soal, keinginan siswa
untuk segera beristirahat, siswa merasa tidak terbiasa dengan pembelajaran kooperatif
tipe jigsaw ini. Saran yang diberikan bahwa pembelajaran kooperatif tipe jigsaw ini
sebaiknya dijadikan alternatif pendekatan dalam pembelajaran matematika. | en_US |