dc.description.abstract | Untuk mewujudkan cita-cita luhur yang tertuang dalam Undang-Undang
Nomor 19 Tahun 2005 mengenai Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan
standart proses pasal 20 yang berbunyi “Perencanaan proses pembelajaran meliputi
silabus dan rencana pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil
belajar”. Berdasarkan landasan hukum tersebut, setiap guru pada satuan pendidikan
berkewajiban untuk menyusun perangkat pembelajaran secara lengkap dan sistematis
agar proses pembelajaran berlangsung dengan interaktif, inspiratif, menyenangkan,
menantang, dan memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif.
Pembelajaran dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
merupakan suatu konsepsi yang membantu guru mengaitkan isi materi dengan materi
pelajaran dengan keadaan dunia nyata. Sebagaimana makhluk hidup yang bergantung
satu sama lain, setiap makhluk hidup itu sendiri terdiri dari bagian-bagian yang saling
bergantung untuk mempertahankan kehidupannya. Begitu pula dengan melalui
masyarakat belajar. Dengan masyarakat belajar siswa dapat saling membantu
mengatasi permasalahan pembelajaran.
Pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) berfokus pada masyarakat belajar
merupakan pengembangan perangkat pembelajaran yang meliputi rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa (LKS), dan tes hasil belajar (THB) yang menggunakan pendekatan CTL namun proses pembelajarannya lebih
difokuskan pada kegiatan individu dalam kelompok, kondisi antar kelompok dalam
kelas, dan kondisi kerja sama dalam kelas. Tujuan penelitian ini adalah: (1)
mendeskripsikan proses pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan
pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berfokus pada masyarakat
belajar (learning community) pokok bahasan segitiga di kelas VII SMP; (2)
menghasilkan perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan Contextual
Teaching and Learning (CTL) berfokus pada masyarakat belajar (learning
community) pokok bahasan segitiga di kelas VII SMP.
Tempat uji coba ini adalah SMP Negeri 1 Arjasa pada siswa kelas VII-B
tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 26 siswa. Jenis penelitian ini adalah
penelitian pengembangan. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah
metode wawancara, metode dokumentasi, metode observasi, metode tes, dan metode
angket. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah: (1) validasi perangkat
pembelajaran; (2) aktivitas siswa; (3) aktivitas guru; (4) hasil tes.
Berdasarkan proses dan hasil pengembangan perangkat pembelajaran
matematika dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) berfokus
pada masyarakat belajar, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
a. Pengembangan perangkat pembelajaran matematika dengan pendekatan
Contextual Teaching and Learning (CTL) berfokus pada masyarakat belajar pada
pokok bahasan segitiga untuk siswa kelas VII menggunakan model Plomp yang
memiliki lima fase yaitu (1) fase investigasi awal, (2) fase desain, (3) fase
realisasi/konstruksi, (4) fase tes, evaluasi, dan revisi, serta (5) fase implementasi.
Pada fase investigasi awal dilakukan kegiatan mengumpulkan dan menganalisis
informasi permasalahan, mendefinisikan masalah, dan merencanakan kegiatan
selanjutnya. Fase berikutnya yaitu fase desain yang lebih difokuskan pada hasil
yang telah didapatkan pada investigasi awal, kemudian dirancang solusinya. Fase
realisasi merupakan realisasi dari fase desain yang menghasilkan draft 1. Fase tes,
evaluasi, dan revisi adalah untuk menghasilkan draft perangkat pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan masukan dari para ahli dan uji coba. Fase terakhir
yaitu fase implementasi, fase implementasi dalam penelitian ini perangkat
pembelajaran disebarkan di Laboratorium Matematika (Laboma) FKIP
Universitas Jember, sekolah tempat uji coba yaitu SMP Negeri 1 Arjasa dan
perpustakaan Universitas Jember.
b. Hasil pengembangan perangkat yang diperoleh adalah perangkat pembelajaran
matematika dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)
berfokus pada masyarakat belajar pada pokok bahasan segitiga untuk siswa kelas
VII yang dikategorikan baik. Perangkat dikategorikan baik apabila perangkat
pembelajaran telah memenuhi kriteria kevalidan, kepraktisan, dan efektifitas.
Sehingga perangkat pembelajaran yang dihasilkan mengalami sedikit revisi atau
tanpa revisi. Hasil uji kevalidan, kepraktisan, dan efektifitas draft akhir
instrument adalah sebagai berikut.
1) Uji kevalidan perangkat pembelajaran diperoleh melalui validasi perangkat
pembelajaran (RPP, LKS, dan THB) oleh 3 ahli. Hasil penilain secara umum
para ahli terhadap perangkat pembelajaran adalah baik dan dapat digunakan
dengan revisi sedikit. Dari hasil validasi diperoleh perangkat pembelajaran
telah mencapai kriteria kevalidan karena koefisien validasi RPP, LKS, dan
THB berturut-turut mencapai 0,92; 0,90; dan 0,86.
2) Perangkat pembelajaran dikatakan praktis jika dalam uji coba lapangan
didapat data aktivitas guru dikategorikan baik. Dari hasil pengamatan
terhadap kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran diperoleh
perangkat pembelajaran telah mencapai kriteria praktis karena pada
pertemuan pertama 89% sedangkan pada pertemuan kedua 93%.
3) Perangkat pembelajaran dikatakan efektif persentase siswa tiap kegiatan telah
memenuhi kriteria karena secara umum persentase aktivitas siswa mencapai
10% - 20% kecuali untuk jenis aktivitas yang tidak relevan dengan
pembelajaran 0% - 5%. Data respon positif siswa terhadap pembelajaran
matematika dengan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) be
rf
okus
pa
da
mas
y
a
ra
ka
t
be
laja
r
dikate
g
or
ika
n
posi
ti
f
ka
re
na
lebih
da
ri
80,8%
sis
wa
membe
r
re
spon
posi
ti
f
.
R
a
ta
ra
t
a
ke
tunt
a
sa
n
ha
sil
be
laja
r
menc
a
pa
i
8
4,6
%
sis
w
a
meng
ikut
i
pe
mbela
ja
ra
n
mampu
menc
a
pa
i
t
in
g
ka
t
pe
ng
u
a
sa
a
n
m
a
ter
i
m
ini
mal
se
da
n
g
a
tau
ma
mpu
menc
a
pa
i
m
ini
mal
skor 6
0. | en_US |