Show simple item record

dc.contributor.authorFIRMAN HADIYANT0
dc.date.accessioned2014-01-26T23:17:43Z
dc.date.available2014-01-26T23:17:43Z
dc.date.issued2014-01-26
dc.identifier.nimNIM021510401133
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/24552
dc.description.abstractKentang (Solanum tuberasum L) termasuk jenis tanaman sayuran semusim, berumur pendek dan berbentuk perdu atau semak dan hanya satu kali berproduksi, setelah itu mati. Kentang berumur pendek, hanya 90 hari sampai 180 hari. Umur tanaman kentang bervariasi menurut varietasnya. Varietas genjah berumur 90 hari sampai 120 hari, varietas medium 120 hari sampai 150 hari dan varietas dalam berumur 150 hari sampai 180 hari. Tanaman kentang dapat tumbuh tegak dengan ketinggian 0,5 meter sampai 1,2 meter, tergantung pada varietasnya Tanaman kentang merupakan salah satu tanaman budidaya yang sering mengalami kerusakan berat oleh serangga lalat Liriomyza huidobresis. Di Indonesia aktifitas serangan L. huidobrensis menyebabkan kerusakan hasil 34% dan kerusakan pada tanaman kentang sebesar 11,33% sampai 100%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui biologi lalat L. huidobrensis yang di tinjau dari jumlah stipling, Larva , pupa dan imago, korokan besar dan kecil, serta lama hidup (survival time) imago jantan dan betina. Informasi tentang biologi lalat L. huidobrensis tersebut akan sangat berguna untuk mendukung penelitian tentang teknik pengendalian yang akan dilakukan. Penelitian ini dilaksanakan di Pegunungan Bromo Desa Ngadas, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo dan Laboratorium Pengendalian Hayati Jurusan HPT pada bulan Juni 2007 sampai dengan bulan September 2007. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah enam varietas tanaman kentang serta imago lalat pengorok daun L. huidobrensis di lapang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan enam varietas dan tiga blok. Varietas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu varietas (V1) Granola;(V2) Granola kembang;(V3) Granola lembang;(V4) HK; (V5) Atlantik dan (V6) Sulur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (V3) Granola lembang dan (V5) Atlantik merupakan varietas yang paling rentan terhadap serangan L. huidobrensis dibandingkan dengan varietas yang lain. (V4) HK dan (V6) Sulur merupakan Varietas yang tahan sedangkan (V1) Granola dan (V2) Granola kembang merupakan varietas yang toleran terhadap L. huidobrensis.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries021510401133;
dc.subjectBIOLOGI LALAT PENGOROK DAUN (Liriomyza huidobrensis) PADA ENAM VARIETAS TANAMAN KENTANGen_US
dc.titleBIOLOGI LALAT PENGOROK DAUN (Liriomyza huidobrensis) PADA ENAM VARIETAS TANAMAN KENTANGen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record