dc.description.abstract | RINGKASAN
Efektivitas Ekstrak Metanol Biji Srikaya (Annona squamosa L.) terhadap
Mortalitas Dan Perkembangan Serangga Helopeltis antonii Sign.; Nina Handiny;
070210103106; 2011: 141 halaman; Program Studi Pendidikan Biologi; Jurusan
Pendidikan MIPA; Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember.
Serangga Helopeltis antonii Sign. (Hemiptera, Miridae) merupakan salah satu
hama utama yang menyerang tanaman kakao (Theobroma cacao). H. antonii
termasuk hama yang berperan menimbulkan kerusakan baik pada tanaman muda
maupun tanaman produktif. Stadium serangga yang merusak adalah nimfa dan imago
yaitu dengan cara memasukkan alat mulutnya (stilet) ke dalam jaringan tanaman dan
menghisap cairan-cairan di dalam sel tanaman (Puslitkoka Indonesia, 2004).
Gejala yang ditimbulkan pada buah kakao yang masih muda dan yang telah
dihisap cairannya terlihat bercak-bercak cekung berwarna kehitaman, permukaan
kulitnya menjadi retak, bentuknya tidak normal, sehingga menghambat pembentukan
biji (Puslitkoka Indonesia, 2004). Serangan pada buah muda menyebabkan matinya
buah tersebut, sedangkan serangan pada buah berumur sedang mengakibatkan
terbentuknya buah abnormal. Akibatnya, daya hasil dan mutu kakao menurun
(Atmadja, 2003).
Penggunaan insektisida sintetis secara terus-menerus dapat mengakibatkan
dampak negatif yaitu resistensi hama, timbulnya resurjensi, terjadinya letusan hama
kedua dan juga dapat mencemari lingkungan. Sehingga diperlukan alternatif
menggunakan insektisida nabati. Insektisida nabati memiliki keunggulan dibanding
dengan insektisida sintetis, yaitu insektisida nabati memiliki sifat yang ramah
lingkungan artinya mudah terurai (biodegradable) sehingga tidak mencemari
lingkungan dan relatif aman bagi manusia karena residu mudah hilang (Kardinan,
2001). Salah satunya yaitu srikaya. Biji srikaya mengandung senyawa kimia
asetogenin yang terdiri atas squamosin dan asimisin yang bersifat racun perut, racun
kontak dan pernafasan terhadap serangga (Herminanto, 2004).
vii
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
Dalam penelitian ini, Peneliti menggunakan pelarut metanol. Penggunaan
metanol sebagai pelarut ekstrak biji srikaya (Annona squamosa L.) karena metanol
merupakan pelarut polar (Kardinan, 1997). Jika dibandingkan dengan air, metanol
bersifat kurang polar tetapi mehanol lebih mudah menguap sehingga ekstrak yang
didapatkan dari biji srikaya lebih murni dibandingkan dengan air. Hasil penelitian
Wardhana (2005: 141) menyatakan bahwa ekstrak metanol biji srikaya terhadap
mortalitas larva caplak Boophilus microplus mempunyai konsentrasi letal lebih
rendah dibandingkan dengan air dan heksan. Berdasarkan uraian di atas perlu
dilakukan penelitian lebih lanjut tentang “Efektivitas Ekstrak Metanol Biji Srikaya
(Annona squamosa L.) terhadap Mortalitas dan Perkembangan Serangga Helopeltis
antonii Sign.”.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli-Agustus 2011. Pemeliharaan H.
antonii serta penelitian dilakukan di Laboratorium Hama Pusat Penelitian Kopi dan
Kakao, Jember, ekstraksi metanol biji srikaya (Annona squamosa L.) di lakukan di
Laboratorium Biologi, Fakultas Farmasi Universitas Jember. Penelitian ini disusun
dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat kali ulangan. Variabel bebas
dalam penelitian ini adalah ekstraksi metanol biji srikaya (Annona squamosa L.)
dalam beberapa serial konsentrasi (0,5; 1; 1,5; 2; 2,5 dan 3%), Variabel terikat pada
penelitian ini adalah mortalitas dan perkembangan serangga Helopeltis antonii Sign.
Analisis data dengan uji ANOVA dengan tingkat kepercayaan 95% (P<0,05), untuk
mengetahui tingkat perbedaan dari masing-masing perlakuan dilanjutkan dengan uji
Duncan dengan tingkat kepercayaan 95%.
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan ekstrak metanol biji srikaya
(Annona squamosa L.) konsentrasi 1,5% efektif terhadap mortalitas H. antonii
sebesar 40%, karena hasil uji Duncan pada konsentrasi 1,5% menunjukkan hasil yang
berbeda nyata dengan kontrol. Dan LC
pada waktu 24 jam sebesar 2,33% ekstrak
metanol biji srikaya (Annona squamosa L.), pada waktu 48 jam LC
50
ekstrak metanol biji srikaya (Annona squamosa L.) dan pada waktu 72 jam LC
viii
50
sebesar 1,09% ekstrak metanol biji srikaya (Annona squamosa L.). Nilai LT
sebesar 1,62%
50
50
pada
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
http://digilib.unej.ac.id
control 121,61 jam. Konsentrasi 0,5; 1; 1,5; 2; 2,5 dan 3% berturut-turut yaitu 96,81;
59,66; 37,48; 39,88; 24,43 dan -0,02 jam. Ekstrak metanol biji srikaya (Annona
squamosa L.) konsentrasi 2,5% berpengaruh dalam menghambat aktivitas makan H.
antonii. Pada konsentrasi 1,5% lama pergantian instar IV dan V H. antonii berbeda
nyata dengan kontrol. Pada konsentrasi 0,5% imago H. antonii yang terbentuk
berbeda nyata dengan kontrol. Pada konsentrasi 3% tidak ada telur yang menetas. | en_US |