dc.description.abstract | Usaha jamur merupakan ladang bisnis yang menjanjikan, karena manfaat
jamur yang sangat banyak (sebagai pangan dan obat) sehaingga banyak pemodal
kecil dan besar tertarik untuk terjun ke dalam usaha jamur. Kondisi ekonomi di
Indonesia yang tidak menentu, meyebabkan banyak petani yang mulai “melirik”
jamur sehingga beramai-ramai menanam jamur. Oleh karena itu sentra jamur pun
kian menjamur. Lebih dari 200 petani jamur merang yang tersebar di 12
Kecamatan di Wilayah Kabupaten Jember, dan 50% adalah petani aktif dengan
pengalaman lebih dari 5 tahun. Asosiasi petani jamur merang jember didirikan
berdasarkan atas keinginan petani untuk mengakomodasi permasalahan yang ada
pada petani dan belum untuk dapat teratasi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui tentang (1) tingkat dinamika kelompok petani jamur merang, (2)
bagaimana korelasinya antara dinamika kelompok terhadap pendapatan petani, (3)
dan untuk melihat kontribusi usahatani jamur merang terhadap pendapatan
keluarga petani. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja. Metode
penelitian yang digunakan adalah deskriptif, analitik, dan korelasional. Metode
pengambilan sampel dilakukan dengan cara total sampling, dengan total
responden sebanyak 15 orang. Data yang digunakan adalah data primer dan data
sekunder. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian adalah, 9 (sembilan)
indikator dalam dinamika kelompok, analisis rank spearman, dan analisis
kontribusi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa; (1) dinamika kelompok
petani jamur merang adalah tinggi, (2) tidak terdapat hubungan yang nyata antara
dinamika kelompok petani jamur merang terhadap pendapatan petani, (3)
Pendapatan usahatani jamur merang adalah tinggi, (4) kontribusi usahatani jamur
merang terhadap pendapatan keluarga adalah sedang.
Mushroom is a promising business fields, because the benefits of a
mushroom that is very much (as food and medicine) many small and large
investors are interested to dive into the mushroom business. Economic conditions
in Indonesia that is uncertain, cause a lot of farmers who began to "glance"
mushrooms that grow mushrooms abuzz. Therefore, the centers of mushrooms are
mushrooming. More than 200 mushroom farmers spread across 12 Districts in
Jember, and 50% are active farmers with more than five years experience.
Farmers associations established to accommodate the existing problems on the
farmers and yet to be resolved. This study aimed to find out about (1) level of
edible mushroom farmer group dynamics, (2) how the correlation between the
dynamics of the group on farmers' income, (3) and to see a mushroom farm
contribution to income of farm families. The determination of research area is
done intentionally. The research method used is descriptive, analytical, and
correlation. The sampling method is done by sampling total, with as many as 15
people total respondents. The data used are primary and secondary data. Analysis
tools used in research is, 9 (nine) indicators in group dynamics, Spearman rank
analysis, and contribution analysis. Results from research show that: (1)
mushroom farmer group dynamics is high, (2) there is no real connection between
the mushroom farmer group dynamics and farmers' income, (3) the income of
merang mushroom is high (4) mushroom farming contributes to family income is
middle. | en_US |