Show simple item record

dc.contributor.authorUmmi Kulsum
dc.date.accessioned2014-01-24T09:09:58Z
dc.date.available2014-01-24T09:09:58Z
dc.date.issued2014-01-24
dc.identifier.nimNIM072110101022
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/23660
dc.description.abstractHuman Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan perhatian serius. Hal ini karena jumlah kasus AIDS yang dilaporkan, setiap tahunnya meningkat secara signifikan. AIDS menjadi salah satu tantangan baru akibat perkembangan jaman dan perubahan gaya hidup masyarakat Menurut WHO (World Health Organization), setiap tahunnya terdapat 1,8 juta orang meninggal dunia akibat HIV dan sekitar 34 juta orang di dunia mengidap AIDS. Jumlah kasus HIV dan AIDS di Indonesia yang dilaporkan secara resmi kumulatif dari tahun 2000 sampai Desember 2009 sebanyak 16.964 kasus. Tahun 2009 sebanyak 3.234 kasus, tahun 2010 sebanyak 4.223 kasus dan tahun 2011 sebanyak 5.091 kasus. Hal ini menjadikan Jawa Timur sebagai daerah dengan jumlah kasus dan penyebaran HIV dan AIDS naik dari urutan ketiga menjadi urutan kedua di bawah DKI Jakarta pada tahun 2011. Berdasarkan data yang diperoleh dari studi pendahuluan di Klinik VCT RSD Balung Jember, kasus HIV dan AIDS pada tahun 2009 sebanyak 22 kasus, pada tahun 2010 sebanyak 34 kasus dan sebanyak 79 kasus pada tahun 2011. Penemuan antiretroviral therapy (ART) mendorong suatu revolusi dalam perawatan ODHA. Meskipun belum mampu menyembuhkan dan menambah tantangan dalam hal efek samping, namun mampu menunjukkan penurunan angka kematian dan kesakitan. Skripsi ini bertujuan menganalisis faktok-faktor yang mempengaruhi kemampuan bertahan hidup Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) di Klinik VCT RSD Balung Kabupaten Jember. Penelitian ini bersifat analitik dengan menggunakan desain kohort retrospektif. Sampel dalam penelitian yaitu 116 ODHA. Teknik pengumpulan data menggunakan studi dokumentasi dengan menganalisis data kohort pra ART dan saat ART di VCT RSD Balung. Data yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel dan hasil analisis disajikan dalam bentuk grafik. Data dianalisis menggunakan analisis univariabel, bivariabel dengan metode Kaplan Meier dengan tingkat kepercayaan sebesar 95%. Hasil penelitian menunjukan rata-rata kemampuan bertahan hidup ODHA di Klinik VCT RSD Balung adalah 7,3 bulan dengan median time 50% ODHA hidup selama 3 bulan. Variabel pekerjaan, lama terdiagnosis, terapi ART dan infeksi oportunistik berhubungan secara signifikan dengan kemampuan bertahan hidup ODHA. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka diperoleh saran yaitu KPA sebagai lembaga yang mewadahi berbagai stake holder perlu meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan orang yang beresiko untuk melakukan tes HIV lebih dini. Pemerintah daerah perlu mengupayakan adanya terapi antiretroviral lengkap di seluruh Klinik VCT di Kabupaten Jember. Mengoptimalkan informasi dalam bentuk media tertulis seperti booklet mengenai terapi antiretroviral agar ODHA bisa lebih memahami ART, dampak dan manfaatnyaen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072110101022;
dc.subjectKemampuan Bertahan Hidupen_US
dc.titleKEMAMPUAN BERTAHAN HIDUP ORANG DENGAN HIV DAN AIDS (ODHA) DI KLINIK VCT RSD BALUNG KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record