dc.description.abstract | Rekam medis merupakan dokumen penting dan rahasia yang tercantum semua
data medis pasien yang melakukan pengobatan. Kelengkapan pengisian baik oleh
dokter maupun perawat sangat penting untuk dilakukan karena tanpa pengisian yang
lengkap maka akan dapat memberikan dampak kerugian bagi pasien dan rumah sakit.
Selain itu, pengelolaan rekam medis oleh petugas rekam medis yang tidak tepat
waktu terutama pada penyediaan berkas rekam medis dapat membuat pasien
menunggu lama untuk dapat memperoleh pelayanan. Kelengkapan pengisian berkas
rekam medis rawat jalan baru mencapai 60% pada tahun 2011, penyediaan berkas
rekam medis rawat jalan juga masih melebihi standar yaitu 20 menit pada tahun 2011.
Selain itu pengembalian berkas rekam medis rawat jalan juga masih mencapai 83%
pada tahun 2011. Hal ini menunjukkan bahwa masih rendahnya kinerja masingmasing
SDM
baik
oleh
tenaga
dokter,
perawat
maupun petugas rekam medis dalam
kegiatan rekam medis rawat jalan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis faktorfaktor
yang berhubungan dengan kinerja masing-masing SDM baik oleh dokter,
perawat dan petugas rekam medis dalam kegiatan rekam medis rawat jalan di
Instalasi Rawat Jalan RSD Dr. Soebandi Jember.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik yang berdasarkan waktunya
termasuk penelitian cross sectional. Teknik pengambilan sampel dengan cara simple
random sampling dan sampel jenuh. Variabel bebas dalam penelitian ini meliputi
ketersediaan sumber daya material, karakteristik, kompetensi dan motivasi masingmasing
SDM dalam kegiatan rekam medis sedangkan variabel terikatnya adalah
kinerja masing-masing SDM dalam kegiatan rekam medis. Teknik pengumpulan data
dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara dengan kuesioner, observasi
dengan lembar observasi dan studi dokumentasi. Kemudian data yang telah
terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik statistik yaitu uji Sommers’d
dengan tingkat signifikansi = 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai uji hubungan kinerja dokter dengan
ketersediaan sumber daya material adalah p=0,006, uji hubungan dengan karakteristik
berdasarkan umur dan masa kerja ditunjukkan dengan masing-masing nilai p=0,26;
p=0,29 sedangkan pendidikan dokter tidak dapat dilakukan uji hubungan karena
semua tingkat pendidikan dokter adalah semua berkategori tinggi, untuk nilai uji
hubungan dengan kompetensi adalah p=0,008 dan nilai uji hubungan dengan motivasi
adalah p=0,016. Nilai uji hubungan kinerja perawat dengan ketersediaan sumber daya
material adalah p=0,044, uji hubungan dengan karakteristik berdasarkan umur,
pendidikan dan masa kerja masing-masing memiliki nilai p=0,644; p=0,608;
p=0,938, nilai uji hubungan dengan kompetensi adalah p=0,017 dan nilai uji
hubungan dengan motivasi adalah p=0,002. Nilai uji hubungan kinerja petugas rekam
medis dengan ketersediaan sumber daya material adalah p=0,011, uji hubungan
dengan karakteristik berdasarkan umur, pendidikan dan masa kerja masing-masing
memiliki nilai p=0,822; p=0,002; p=0,047, nilai uji hubungan dengan kompetensi
adalah p=0,011 dan nilai uji hubungan dengan motivasi adalah p=0,529.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa ada hubungan
antara ketersediaan sumber daya material dan kompetensi dengan kinerja masingmasing
SDM oleh dokter, perawat maupun petugas rekam medis. Hanya ada
hubungan antara jenis karakteristik berdasarkan pendidikan dengan kinerja petugas
rekam medis dan ada hubungan antara karakteristik berdasarkan masa kerja dengan
kinerja dokter dan petugas rekam medis. Ada hubungan antara motivasi dengan
kinerja masing-masing SDM namun hanya pada tenaga dokter dan perawat dalam
kegiatan rekam medis di rawat jalan RSD Dr. Soebandi Jember. | en_US |