dc.contributor.author | JOKO SANTOSO | |
dc.date.accessioned | 2013-12-02T06:36:51Z | |
dc.date.available | 2013-12-02T06:36:51Z | |
dc.date.issued | 2013-12-02 | |
dc.identifier.nim | NIM080820201011 | |
dc.identifier.uri | http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/2336 | |
dc.description.abstract | Penanganan masalah kemiskinan sampai saat ini masih menjadi perhatian
serius bagi semua pihak. Penyebab kemiskinan sendiri sangatlah kompleks
sehingga disamping bagaimana meningkatkan taraf hidup masing-masing individu
dalam masyarakat diperlikan juga bagaimana daerah tempat tinggal mereka dapat
memenuhi semua sarana dan prasarana yang diperlukan masyarakat di daerah
tersebut. Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor-faktor yang menentukan
tingkat kemiskinan desa di Kabupaten Situbondo. Metode yang digunakan adalah
mengolah data hasil pendataan Potensi Desa Sensus Penduduk 2010 yang
dilaksanakan tahun 2008 oleh Badan pusat Statistik Kabupaten Situbondo.
Sehingga unit analisis disini adalah desa. Metode analisisnya adalah dengan
analisis faktor yang menghasilkan pengelompokan peubah-peubah yang relevan
dengan permasalahan menjadi satu atau lebih faktor dominan yang menentukan
tingkat kemiskinan desa di Kabupaten Situbondo
Hasil dari analisis faktor terdapat dua faktor utama yaitu (1) faktor akses
terhadap sarana dan prasarana baik pendidikan, ekonomi, kesehatan dan
komunikasi dan (2) faktor penduduk dan rumah tangga. Peubah-peubah yang
masuk dalam faktor pertama yaitu akses terhadap sarana dan prasarana antara lain
adalah akses terhadap fasilitas pendidikan dengan peubah jarak terdekat ke SMP,
SMU dan SMK. Untuk akses terhadap sarana ekonomi adalah jarak terhadap
kelompok pertokoan dan jarak ke pasar utama. Akses terhadap kesehatan terdiri
dari peubah jarak ke puskesmas dan jarak ke apotik. Sedangkan akses komunikasi
adalah jarak ke kantor pos. Peubah pembentuk faktor kedua yaitu penduduk dan
rumah tangga antara lain kepadatan penduduk per hektar, persentase keluarga
pertanian, persentase keluarga pengguna listrik PLN, dan keluarga penerima kartu
Askeskin.
Analisis selanjutnya adalah pengelompokan desa menjadi empat kelompok
dengan menggunakan analisis kuadran dengan ukuran skor faktor yang dihasilkan
pada analisis faktor. Setelah diketahui kelompok desa-desa tersebut maka
diharapkan para pengambil kebijakan dapat membuat program penanggulangan
kemiskinan desa dari faktor-faktor yang memiliki skor negatif. Sehingga
diharapkan kebijakan/program yang dilaksanakan akan tepat sasaran. | en_US |
dc.language.iso | other | en_US |
dc.relation.ispartofseries | 0808 2020 1011; | |
dc.subject | kemiskinan, kemiskinan desa, faktor kemiskinan, studi kemiskinan | en_US |
dc.title | FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN TINGKAT KEMISKINAN DESA DI KABUPATEN SITUBONDO | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |