dc.description.abstract | Tembakau (Nicotina Tobbaccu) merupakan hasil pertanian yang yang tumbuh dan berkembang baik di Indonesia. Secara garis besar menurut musimnya jenis tembakau dibedakan menjadi dua, yakni tembakau Vor-ogst (tembakau rajangan) yaitu bahan untuk membuat rokok putih maupun rokok kretek, yang ditanam pada musim hujan dan kemudian di panen atau dipetik pada musim kemarau , tembakau Na-ogst (Tembakau cerutu) yaitu sejenis tembakau yang dipakai untuk bahan dasar membuat cerutu, yang ditanam pada musim kemarau dan kemudian di panen atau di petik pada musim penghujan. Tembakau selain dapat diolah menjadi rokok, juga dapat di olah menjadi cerutu. Cerutu merupakan hasil olahan tembakau yang dibuat dari lembaran-lembaran daun tembakau yang diiris atau tidak, dengan cara digulung sedemikian rupa dengan daun tembakau, tanpa menggunakan bahan baku pengganti atau bahan pembantu yang digunakan dalam pembuatannya
Penelitian ini dilaksanakan bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana pelaksanaan pengendalian mutu dalam proses produksi cerutu Argopuros Pada Koperasi Karyawan ”Kartanegara” PT. Perkebunan Nusantara X (Persero) Jember. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Data diperoleh dengan teknik wawancara, observasi, dokumentasi dan studi pustaka. Data yang diperoleh selanjutya di analisis dengan menggunakan analisis domain dan taksonomi. Metode penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan metode snowball sampling. Informan yang peneliti pilih dalam penelitian ini adalah Ibu Ari Fitriyani selaku Manajer Cerutu sebagai Key Informan.
viii
Hasil dari penelitian ini adalah Koperasi Karyawan Kartanegara PTPN X (Persero) Jember dalam melaksankan pengendalian dalam proses produksi cerutu argopuros menggunakan dua cara yaitu pengendalian proses produksi secara administratif dan pengendalian proses produksi secara operatif. Pengendalian secara adminstratif dilakukan oleh bagian administrasi dan juru tulis dengan melakukan pencatatan pada buku laporan kegiatan sebagian pengendalian dokumen perusahaan. Pengendalian mutu proses produksi secara operatif merupakan pengendalian proses produksi yang dilakukan oleh bagian yang terkait langsung dalam melaksanakan pekerjaan operasional pada proses produksi. Pengendalian dilakukan mulai dari tahap input yaitu bahan baku, tenaga kerja, waktu, peralatan, biaya dan informasi, pengendalian pada tahap transformasi dibagi menjadi 3 tahap yaitu tahap persiapan, tahap proses produksi dan tahap finishing dan pengendalain pada tahap output, hal itu dilakukan tujuannya agar hasil cerutu yang diproduksi memiliki mutu yang baik sesuai dengan tujuan perusahaan dan keinginan konsumen. Pelaksanaan pengendalian dalam proses produksi cerutu argopuros yang dilakukan oleh KOPKAR Kartanegara PTPN X (Persero) Jember tidak berjalan dengan baik, dari target yang direncanakan sejumlah 73.820 batang hanya 71.128 batang yang terealisasi sekitar 2.692 batang atau 3,65% mengalami kerusakan yang disebabkan karena terjadinya penyimpangan selama proses produksi berlangsung. Penyimpangan terjadi karena tenaga kerja kurang teliti dalam mengerjakan proses produksi pada tiap tahapan sehingga dibutuhkan konsentrasi yang tinggi untuk menghasilkan cerutu argopuros yang berkualitas karena proses produksi menggunakan tenaga manusia (hand made). Jadi tiap tahapan harus benar-benar diperhatikan butuh pengendalian yang lebih agar memperoleh mutu cerutu yang the best quality sesuai dengan tujuan perusahaan. | en_US |