dc.description.abstract | Masalah kerusakan tanaman akibat serangan hama merupakan bagian
budidaya pertanian sejak manusia mengusahakan pertanian ribuan tahun yang lalu.
Pada akhir tahun 90-an, jutaan hama belalang menghabiskan ribuan hektar areal padi
sawah di Propinsi Lampung, tidak hanya padi yang diserang bahkan semua tanaman
yang berdaun sejajar seperti jagung, kelapa, dan lain-lain turut menjadi korban
keganasan hama ini. Tempat berkembang biak dari belalang kayu yaitu pada daerah
yang ditumbuhi pohon jati, dan dapat pula ditemukan pada tanaman yang lain.
Belalang kayu termasuk ke dalam kelompok polifag, mereka memiliki kisaran inang
yang cukup luas. Belalang ini akan bertengger pada daun atau cabang-cabang kayu
dan dapat merusak tanaman petani yang berupa daun, dimana komponen penyusun
salah satu dari daun adalah polisakarida yang berupa selulosa, sedangkan serangga
tidak dapat mencerna selulosa hanya terdapat beberapa serangga yang menghasilkan
enzim-enzim yang dapat mencerna selulosa.
Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 kali
perlakuan tiap tahapan dengan dua kali pengulangan. Tahapan pertama pengenceran,
kedua pemurnian, ketiga media miring dan tahapan keempat uji dengan media CMC.
Setelah di uji dengan media CMC dan menghasilkan zona bening maka dilakukan uji
selanjutnya yaitu pewarnaan Gram, pewarnaan spora, penanaman isolat bakteri pada
medium nutrien agar tegak, dan penanaman pada medium nutrien gelatin. Data hasil
pengamatan di analisis dengan buku pedoman praktikum mikrobiologi umum untuk
perguruan tinggi. Variabel yang diamati pada penelitian ini adalah koloni dan
karakterisasi bakteri yang ada pada ventrikulus belalang kayu yang mampu
merombak selulosa | en_US |