Show simple item record

dc.contributor.authorNi Made Dwi Pratiwi
dc.date.accessioned2014-01-24T00:58:28Z
dc.date.available2014-01-24T00:58:28Z
dc.date.issued2014-01-24
dc.identifier.nimNIM090210302028
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22973
dc.description.abstractHasil penelitian dan pembahasan menunjukkan adanya perkembangan dan perubahan yang terjadi pada tradisi upacara Ngaben di Desa Yehembang. Perkembangan dan perubahan yang terjadi meliputi beberapa hal seperti perkembangan dalam proses persiapan upacara Ngaben, persiapan upacara Ngaben jika dilihat pada tahun 1960an sangat berbeda dan mengalami suatu bentuk perkembangan. Persiapan upacara Ngaben pada sekitaran tahun1960an masih terbilang sangat sederhana dan segala sesuatunya masih dikerjakan secara bergotong royong oleh masyarakat setempat. Dan selain itu peralatan yang digunakan pun masih tergolong sangat sederhana, sperti misalnya pembakaran masih menggunakan bahan bakar kayu bakar dan proses pembakarannya pun memerlukan waktu yang cukup lama. Seiring dengan perkembangan teknologi dan kondisi masyarakat setempat pada sekitaran tahun 1980an mulailah terjadi suatu perubahan terutama dalam bidang alat pembakaran jenazah yaitu menggunakan kompor. Penggunaan kompor tentunya lebih mempercepat proses pembakaran jenazah. Hingga tahun 2012 proses pelaksanaan upacara Ngaben terus mengalami perubahan dan perkembangan yang dipengaruhi oleh kondisi masyarakat dan teknologi yang ada. Adanya perkembangan dan perubahan dalam upacara Ngaben memberikan dampak bagi tradisi ngaben itu sendiri dan bagi masyarakat Desa Yehembang. Dampak yang dirasakan oleh masyarakat dengan adanya perkembangan tentunya masyarakat lebih terasa dimudahkan dalam mempersiapkan segala sesuatu yamg diperlukan dalam pelasnaan upacara Ngaben. Akan tetapi, dengan adanya perkembangan dan perubahan menyebabkan memudarkan rasa gotong royong dalam masyarakat, disisi lain masyarakat tetap berusaha untuk tetap melestarikan tradisi upacara Ngaben agar tetap menjaga nilai dan makna yang terkandung didalam ritual Ngaben tersebut dan tetap mengupayakan agar rasa gotong royong dalam masyarakat tetap terjaga. Berdasarkan penelitian, ini penulis menyarankan agar masyarakat Indonesia sudah seharusnya melestarikan, menjaga, dan mencintai berbagai macam budaya bangsa kita sendiri.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries090210302028;
dc.subjectTeknologi, Tradisi Upacara Ngabenen_US
dc.titlePERKEMBANGAN TEKNOLOGI DALAM TRADISI UPACARA NGABEN DI BALI (Studi Kasus di Desa Yehembang, Kabupaten Jembrana)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record