• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    PERBEDAAN TOKSISITAS EKSTRAK BIJI SIRSAK (Annona muricata)L.) DENGAN EKSTRAK BIJI SRIKAYA (Annona squamosa L.) TERHADAP MORTALITAS LARVA NYAMUK Aedes aegypti L.

    Thumbnail
    View/Open
    AB (225)a_1.pdf (295.5Kb)
    Date
    2014-01-24
    Author
    Eka Ciptanti
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Nyamuk A. aegypti L. ini merupakan vektor penyebab penyakit demam Demam Berdarah Dengue (Yunita, 2009). Nyamuk ini menularkan virus dengue penyebab penyakit Demam Berdarah Dengue. Virus dengue yang diperoleh dari individu yang terinfeksi berkembangbiak dalam perut dan kelenjar ludah nyamuk. Penyakit demam berdarah ini, sejak pertama kali ditemukan di Indonesia telah menunjukkan kecenderungan meningkat baik dalam jumlah maupun luas wilayah yang terjangkit. Jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun sehingga membutuhkan penanganan yang serius dari berbagai pihak (Farmacia, 2008). Sampai saat ini pengendalian nyamuk Aedes aegypti L. sering dilakukan dengan menggunakan insektisida sintetik, yaitu bahan kimia sintetik yang efektif membunuh nyamuk A. aegypti L. namun efek lain yang ditimbulkan sangat berbahaya terhadap lingkungan, seperti pencemaran air minum, resistensi serangga, dan bahaya lainnya yang dapat menurunkan kualitas lingkungan. Dampak negatif yang ditimbulkan akibat penggunaan insektisida sintetik tersebut memerlukan suatu alternatif pengendalian yang lebih aman dan ramah lingkungan, salah satu diantaranya yakni dengan penggunaan insektisida botani. Tanaman yang juga memiliki potensi sebagai anti nyamuk adalah beberapa jenis tanaman dari famili Annonaceae, seperti sirsak (Annona muricata L.) dan srikaya (Annona squamosa L.) (Kardinan, 2003). Biji sirsak dan biji srikaya antara lain mengandung saponin, alkaloid dan senyawa aktif asetogenin yang bersifat insektisida (Kardinan, 1999:30). Untuk menguji adanya perbedaan toksisitas antara kedua biji tersebut terhadap larva nyamuk Aedes aegypti L, penulis melakukan penelitian dengan judul “Perbedaan Toksisitas Ekstrak Biji Sirsak (Annona muricata L.) dengan Ekstrak Biji Srikaya (Annona squamosa L.) terhadap Mortalitas Larva Nyamuk A. aegypti L.” Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Fakultas Farmasi Universitas Jember dan Laboratorium Zoologi FKIP Universitas Jember. Penelitian ini disusun dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 8 perlakuan dan 2 kontrol, masing-masing perlakuan menggunakan 3 kali pengulangan dengan waktu dedah 24 jam dan 48 jam. Perbedaan rata-rata mortalitas larva nyamuk Aedes aegypti L. pada tiap perlakuan menggunakan ekstrak biji sirsak (A. muricata L.) dan ekstrak biji srikaya (A. squamosa L.) di analisis menggunakan Analisis Varian (ANAVA), jika berbeda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan dengan taraf 5%. Nilai LC -24 jam, LC 50 -48 jam, LC 90 -24 jam, dan LC -48 jam dari serial konsentrasi ekstrak biji sirsak (A. muricata L.) dan biji srikaya (A. squamosa L.) digunakan analisis Probit dengan menggunakan SPSS for Windows versi 11.5. 50 Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa semakin tinggi konsentrasi ekstrak biji sirsak dan ekstrak biji srikaya menyebabkan meningkatnya mortalitas larva nyamuk A. aegypti L. Berdasarkan Tabel 4.13, LC dan LC 50 -48 jam ekstrak biji sirsak adalah 343,242 ppm dan 290,302 ppm, sedangkan LC 90 -24 jam dan LC 90 -48 jam adalah 572,703 ppm dan 539,279 ppm. Selain itu, dapat diketahui juga bahwa LC 50 -24 jam dan LC -48 jam ekstrak biji srikaya adalah 213,960 ppm dan 137,743 ppm, sedangkan LC ix 50 90 - 24 jam dan LC -48 jam berturutturut adalah 490,786 ppm dan 400,053 ppm. Berdasarkan pada besarnya LC 90 dan LC 90 dari penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa ekstrak biji srikaya (A. squamosa L.) lebih efektif digunakan sebagai larvasida dibandingkan dengan ekstrak biji sirsak (A. muricata L.).
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22919
    Collections
    • UT-Faculty of Teacher Training and Education [15435]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository