Show simple item record

dc.contributor.authorJAYANTI, Amalia Nur
dc.date.accessioned2014-01-24T00:02:04Z
dc.date.available2014-01-24T00:02:04Z
dc.date.issued2014-01-24
dc.identifier.nim080910301029
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22794
dc.description.abstractPola asuh merupakan perilaku yang diterapkan orang tua kepada anak, dimana sikap dan perhatian orang tua dalam penelitian ini turut menentukan peningkatan prestasi belajar anak di sekolah. Terdapat macam - macam bentuk pola asuh orang tua, secara umum ada 3 macam bentuk pola asuh yang diterapkan orang tua yaitu pola asuh otoriter, pola asuh demokratis dan pola asuh membiarkan. Pola asuh otoriter yaitu orang tua cenderung memerintah dan memaksa, pola asuh demokratis yaitu orang tua memprioritaskan kepentingan anak akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan anak dan pola asuh membiarkan yaitu orang tua tidak memberikan perhatian, tidak mampu mengendalikan anak dan lemah dalam mendisiplinkan anak. Jika pola asuh yang diterapkan orang tua cenderung membiarkan, sehingga anak kurang mendapatkan perhatian dari orang tua, berprestasi merupakan suatu hal yang tidak penting bagi seorang anak, karena segala tindakan anak yang salah kurang mendapatkan pengarahan dan pengawasan dari orang tua. Sehingga berprestasi ataupun tidak, merupakan suatu hal yang lumrah dan biasa saja. Bentuk pola asuh orang tua tersebut dapat terjadi karena ada beberapa faktor yang mempengaruhinya diantaranya, seperti faktor sosial budaya, ekonomi dan pendidikan. Orang tua menjadi pendidik yang paling utama, yaitu orang tua menjadi motivator penting dalam belajar anak. Tanggung jawab pendidikan anak bukanlah hanya tugas dari seorang guru melainakan peran orang tualah yang sangat penting dan utama, tidak jarang orang tua yang kurang memberikan perhatian, melepaskan tanggung jawab pendidikan anaknya kepada sekolah atau guru. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan dan menganalisa bentuk - bentuk pola asuh orang tua dalam peningkatan prestasi belajar siswa di SDN Mrawan 03 Mayang Desa Mrawan Kecamatan Mayang Kabupaten Jember. Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penentuan informan dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive. Jumlah informan pokok ada 4 dan informan tambahan ada 6. Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam menguji keabsahan data, peneliti menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil yang diperoleh peneliti dari penelitian tentang bentuk-bentuk pola asuh orang tua dalam peningkatan belajar siswa yaitu 1). Berdasarkan hasil wawancara dengan informan tambahan maupun informan pokok tentang keseharian orang tua dalam mendampingi belajar anak, peneliti dapat mengetahui pola asuh mana yang diterapkan orang tua didalam keluarga. 2). Pola asuh orang tua siswa yaitu cenderung pada pola asuh membiarkan, dimana pola asuh membiarkan adalah orang tua kurang memberikan perhatian kepada anak, tidak mampu mengendalikan anak dan lemah dalam mendisiplinkan anak. 3). Dalam keseharian, orang tua siswa sibuk bekerja dan ada yang hanya sebagai ibu rumah tangga. Sedangkan dalam keseharian anak, anak sering membolos sekolah dan jarang sekali melakukan aktivitas belajar 4) Informan yaitu siswa belum bisa lancar membaca sehingga mereka pernah tidak naik kelas. 5) Orang tua dari siswa tersebut terbilang kurang mampu. 6) Faktor yang mempengaruhi pola asuh orang tua kepada anak, diantaranya adalah faktor sosial budaya, ekonomi dan pendidikan orang tua 7) Dari bentuk pola asuh orang tua yang cenderung membiarkan, maka didapatkan bahwa 2 informan pokok yaitu Ibu HP dan Ibu JD kesehariannya adalah sibuk bekerja, sehingga perhatian kepada anak kurang. Orang tua tersebut juga lemah dalam mendisiplinkan anak, khususnya terhadap aktivitas belajar anak di rumah. Sedangkan 2 informan pokok lainnya yaitu Ibu HI dan Ibu TN, tidak mampu dalam mengendalikan anak ketika anak marah atau memberontak tidak ingin belajar, sehingga kelemahan tersebut membuat orang tua sering membiarkan ketika anak tidak melakukan aktivitas belajar. 8). Fenomena tersebut mempengaruhi hasil atau prestasi belajar siswa di sekolah. Walaupun demikian, orang tua memiliki keinginan agar anaknya dapat melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi atau bisa masuk kepondok pesantren. Sehingga dapat disimpulkan bahwa, pola asuh yang diterapkan informan pokok dalam keseharian cenderung membiarkan, dimana anak sering membolos sekolah dan jarang melakukan aktivitas belajar. Sehingga anak tidak lancar membaca dan prestasi belajarnya di sekolah tidak mengalami peningkatan yang lebih baik.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080910301029;
dc.subjectBENTUK POLA ASUH ORANG TUAen_US
dc.titleBentuk – Bentuk Pola Asuh Orang Tua dalam Peningkatan Presentasi Belajar Siswaen_US
dc.typeOtheren_US
dc.identifier.validatortaufik 7 november 2023


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record