Show simple item record

dc.contributor.authorNiken Prah Utami
dc.date.accessioned2014-01-23T23:57:28Z
dc.date.available2014-01-23T23:57:28Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM070210191160
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22777
dc.description.abstractRINGKASAN Penerapan Metode Resitasi Dengan Penemuan Terbimbing Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Subpokok Bahasan Aritmatika Sosial Kelas VII SMP Kartika IV-7 Siliragung Banyuwangi Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012; Niken Prah Utami, 070210191160; 2007: 91 halaman; Jurusan Pendidikan MIPA; FKIP; Universitas Jember. Berdasarkan observasi dan wawancara terhadap guru bidang studi matematika SMP Kartika IV-7 Pesanggaran Banyuwangi, kurangnya aktivitas siswa dalam pembelajaran menyebabkan ketuntasan belajar siswa juga masih kurang. Model yang dapat membantu siswa untuk aktif dalam pembelajaran sehingga lebih memahami dan mengingat materi yang siswa pelajari dilaksanakan dengan enam fase model penemuan terbimbing (guided discovery) antara lain fase perumusan masalah, analisa data, penyusunan konjektur, evaluasi konjektur, dan aplikasi. Dalam proses belajar, metode resitasi atau pemberian tugas terdiri atas tiga komponen, yaitu pemberian tugas, pelaksanaan tugas, dan mempertanggungjawabkan tugas. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII SMP Kartika IV-7 Siliragung Banyuwangi berjumlah 18 siswa. Pendekatan yang diambil dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian ini mengadopsi model skema Mc Taggart yang terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Penelitian ini menggunakan dua siklus pembelajaran. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, tes dan wawancara. Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah hasil observasi aktivitas guru, aktivitas siswa, tagihan dan hasil ulangan harian siswa. viii http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id Penerapan metode resitasi dengan penemuan terbimbing dalam penelitian ini berjalan baik. Fase perumusan masalah diberikan oleh guru. Fase analisa data, siswa mengolah data yang diberikan guru lewat tanya-jawab di siklus 1 atau siswa mencari sendiri dan memilah informasi dari sekian banyak data sampai mereka menemukan pola permasalahan yang dikehendaki seperti di siklus 2. Selanjutnya, di fase penyusunan konjektur, siswa diberi kesempatan untuk mengajukan analisa menurut pendapat mereka sendiri, baik di siklus 1 dan 2, perbedaannya hanyalah di siklus 2 mereka lebih aktif daripada aktivitas di siklus 1 pada fase ini. Hal ini karena penyajian pembelajaran berbeda dengan siklus 1 yakni di siklus 2 guru membuat jalannya diskusi yang bersifat kompetitif sehingga setiap siswa berlomba-lomba untuk menyampaikan pendapat yang paling benar. Fase evaluasi di siklus 2 lebih baik dibandingkan dengan siklus 1. Di siklus 2, siswa diminta untuk memperhatikan salah satu kelompok yang presentasi untuk mencari dan memperbaiki sendiri letak kesalahan kelompok yang tampil, berbeda dengan siklus 2 dimana guru masih banyak berperan membantu siswa memperbaiki konjektur yang kurang benar. Fase penarikan kesimpulan, baik di siklus 1 maupun 2 kurang lebih sama, siswa diminta mengerjakan contoh soal sederhana. Fase aplikasi lebih tinggi tingkatannya dalam mengerjakan soal, karena soal yang diberikan merupakan soal aplikasi di kehidupan sehari-hari. Komponen mempertanggungjawabkan tugas, siswa diminta untuk presentasi, mengumpulkan tugas individu atau kelompok, LKS, PR, dan mengikuti UH. Uji kuantitatif menjelaskan, persentase aktivitas siswa secara klasikal dari siklus 1 ke siklus 2 yaitu pada pertemuan 1 sebesar 78.7%; pada pertemuan 2 sebesar 85,4%; pada siklus 2 pertemuan 3 sebesar 92.4%; dan pada pertemuan 4 sebesar 94.9%. Siklus 2 dilaksanakan untuk memberikan perbaikan/pemantapan pada tahap yang dirasa masih kurang. Ketuntasan hasil belajar siswa pada penelitian ini pada siklus 1 sebesar 66.67% dan mengalami peningkatan pada siklus 2 yaitu mencapai 88,89%. Dari hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa penerapan metode resitasi dengan penemuan terbimbing dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi aritmatika sosial.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries070210191160;;
dc.subjectMetode Resitasien_US
dc.titlePenerapan Metode Resitasi Dengan Penemuan Terbimbing Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Subpokok Bahasan Aritmatika Sosial Kelas VII SMP Kartika IV-7 Siliragung Banyuwangi Semester Ganjil Tahun Ajaran 2011/2012en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record