dc.description.abstract | Observasi awal menunjukkan bahwa siswa masih mengalami kesulitan dalam menyampaikan gagasan, pikiran, dan perasaan dalam bahasa tulis dalam bentuk narasi sehingga kemampuan menulis narasi siswa kelas IV SDN Bedadung 01 Pakusari Jember dalam pembelajaran menulis narasi masih belum mencapai ketuntasan belajar. Hal tersebut ditunjukkan oleh kenyataan bahwa keterampilan menulis narasi siswa masih rendah. Rendahnya penguasaan keterampilan menulis ini terlihat pada tulisan atau karangan narasi siswa. Siswa mengalami kesulitan untuk menyampaikan gagasan, pikiran dan perasaannya dengan bahasa tulis dalam bentuk karangan narasi. Dalam menulis narasi, siswa kurang memahami struktur kalimat seperti kelengkapan isi, keruntutan isi cerita, penulisan huruf dan ejaan yang kurang tepat, sehingga dapat mengakibatkan isi karangan narasi tidak dapat disampaikan kepada pembaca dengan baik. Selain itu, ada juga aspek-aspek yang kurang mendukung pelaksanaan pembelajaran menulis narasi, diantaranya penggunaan metode yang konvensional yaitu ceramah dan penugasan, serta buku paket yang kurang mendukung dalam pembelajaran menulis narasi di SDN Bedadung 01 Pakusari Jember. Kondisi di atas perlu diatasi agar siswa mampu menulis narasi. Salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis narasi adalah metode karyawisata. Dipilihnya metode karyawisata karena penerapan metode karyawisata dalam pembelajaran dapat memberikan pengalaman secara langsung kepada siswa sebagai bahan untuk menulis narasi. Dengan mengalami suatu peristiwa atau kejadian secara langsung, siswa akan lebih mudah dalam menuliskan peristiwa tersebut dan peristiwa atau kejadian tersebut dapat diuraikan secara jelas kepada pembaca. Selain itu, suasana yang ada juga membantu siswa lebih mengembangkan ide-ide serta gagasan, pikiran, dan perasaannya. Berdasarkan alasan yang telah dikemukakan, penelitian ini mengangkat permasalahan (1) bagaimanakah langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan metode karyawisata yang dapat meningkatkan kemampuan menulis narasi pada siswa kelas IV SDN Bedadung 01? (2) bagaimanakah kemampuan siswa kelas IV SDN Bedadung 01 dalam menulis narasi setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode karyawisata.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilakukan di SDN Bedadung 01 Pakusari Jember dan diikuti oleh seluruh siswa kelas IV sebanyak 38 siswa. Penelitian dilaksanakan dua siklus, masing-masing dilaksanakan dalam satu kali pertemuan dan dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dan guru. Data penelitian dianalisis secara kualitatif dan secara kuantitatif. Data yang dianalisis secara kualitatif adalah data yang diperoleh dari observasi dan wawancara sedangkan data kuantitatif didapat dari tes berupa skor/nilai dalam menulis narasi. Sumber data meliputi, guru kelas IV SDN Bedadung 01 Pakusari Jember dan siswa kelas IV SDN Bedadung 01 Pakusari Jember. Instrumen penelitian dalam penelitian ini ada dua jenis, yaitu (1) instrumen pengumpul data dan ,
(2) instrumen analisis data.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa langkah –langkah pembelajaran dengan menggunakan metode karyawisata yang dapat meningkatkan kemampuan menulis narasi pada siswa kelas IV SDN Bedadung 01 Pakusari Jember berlangsung dengan pembentukan kelompok pada kegiatan karyawisata. Hal ini dilakukan agar siswa dapat bertukar pendapat dan lebih fokus pada kegiatan tersebut dan siswa tidak seenaknya saja, sehingga siswa dapat lebih mudah dan detail dalam menulis hal-hal apa saja yang dialami selama karyawisata. Selain itu guru lebih mudah dalam membimbing siswa pada saat kegiatan pembelajaran.
Kemampuan siswa menulis narasi setelah diterapkan metode karyawisata dalam pembelajaran dapat diketahui ada peningkatan pada tiap siklus. Pada tahap prasiklus terdapat 17 siswa (45%) yang mendapat nilai 60 dan terdapat 21 siswa (55%) yang mendapat nilai < 60 berdasarkan tulisannya belum mampu menuliskan peristiwa secara berurutan atau kronologi yang mereka alami dan tidak mampu menuliskan peristiwa yang mereka alami secara lengkap dan penulisan huruf dan tanda baca yang tidak tepat. Pada siklus I terjadi peningkatan dari 17 menjadi 27 siswa (71%) yang mendapat nilai 60 dan terdapat 11 siswa (29%) yang mendapat nilai < 60 berdasarkan tulisannya belum mampu menuliskan peristiwa yang mereka alami secara berurutan, dan tidak dapat menuliskan secara lengkap atau detail peristiwa yang mereka alami, akan tetapi belum mencapai ketuntasan secara klasikal atau 75% setelah diterapkan siklus II meningkat menjadi 33 siswa (87%) dan dapat dinyatakan tuntas secara klasikal.
Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: (1) bagi guru di SDN Bedadung 01 yang akan menerapkan metode karyawisata dalam pembelajaran agar siswa tidak mengutamakan unsur wista dan tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat tercapai, (2) bagi peneliti lain, diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini untuk menemukan sesuatu yang baru dan mengarah pada kebaikan sehingga pada akhirnya benar-benar dapat bermanfaat bagi semua orang, (3) bagi guru (peneliti), berdasarkan hasil penelitian pembelajaran dengan menggunakan metode karyawisata dapat dijadikan alternatif dalam pembelajaran bahasa Indonesia yaitu menulis narasi sebagai upaya dalam meningkatkan kemampuan hasil belajar siswa. | en_US |