dc.description.abstract | Berdasarkan temuan-temuan yang didapatkan dari hasil wawancar tidak berstruktur pada tanggal 10 dan 13 Oktober 2009 kepada guru matematika dan siswa kelas XI-IPA 2 SMA Negeri Rambipuji terungkap berbagai persoalan yang harus dicarikan solusinya. Persoalan-persoalan tersebut antara lain : (1) siswa bosan terhadap pembelajaran konvesional yang disajikan guru (2) siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran matematika (3) dalam diri siswa tidak terdapat pemahaman yang utuh dan saling berkesinambungan dalam memahami matematika, cederung menghafal sehingga belajar menjadi tidak bermakna (4) siswa tidak dapat mengaitkan konsep-konsep matematika yang telah dimilikinya terhadap konsep-konsep baru. Dengan demikian usaha yang dapat digunakan untuk mengatasi persoalan tersebut adalah dengan pemilihan strategi pembelajaran yang tepat.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pada penelitian ini responden yang diambil adalah kelas XI-IPA2 SMA Negeri Rambipuji berjumlah 35 siswa dikarenakan kemampuan befikir siswa yang heterogen. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data menggunakan metode observasi, tes, angket, wawancara, dan dokumentasi.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah penerapan model Pembelajaran advance organizer berjalan sesuai dengan kerangka konseptual pembelajaran advance organizer yang mana persentase ketercapaian guru dalam pembelajaran pada pembelajaran pertama 85,71%, pembelajaran kedua 88,89%, pembelajaran ketiga 92,86% dan pembelajaran keempat 97,62%. Penerapan model pembelajaran advance organizer secara keseluruhan dapat terlaksana sesuai konseptual pembelajaran advance organizer. Aktivitas guru dalam pembelajaran advance organizer di setiap pembelajaran semakin meningkat. Persentase ketercapaian guru dalam siklus 1 dengan siklus 2 meningkat 7,94% yaitu dari 87.30% menjadi 95.24%. Meningkatnya ketercapaian pembelajaran guru juga berpengaruh dengan meningkatnya hasil belajar siswa.
Pada penerapan model pembelajaran advance organizer terdapat tujuh aktivitas yang diamati yaitu perhatian dalam pelajaran, bertanya , menjawab pertanyaan, berdiskusi, menyalin materi yang telah dijelaskan, pengerjaan tugas,dan persentasi dimana setiap indikator aktivitas mengalami peningkatan.
Motivasi belajar siswa pada penerapan model pembelajaran advance organizer terdapat lima indikator motivasi yang diamati, hasil dari angket yang diperoleh adalah: Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran meningkat 2,68%, Semangat siswa untuk melaksanakan tugas-tugas belajarnya meningkat 4,46%, Tanggung jawab siswa untuk melaksanakan tugas-tugas belajarnya meningkat 2,5%, Rasa senang dalam mengerjakan tugas meningkat 3,22%, Reaksi siwa yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru pelajaran meningkat 5,89%.
Hasil belajar siswa pada penerapan model pembelajaran advance organizer pada pokok bahasan persamaan lingkaran kelas XI-IPA2 SMA Negeri Rambipuji semester gasal tahun ajaran 2009/2010 dapat meningkat, hal ini terjadi adanya peningkatan hasi tes 1 (ketuntasan secara klasikal 82,8%), pada tes 2 (ketuntasan secara klasikal 100%) | en_US |