dc.description.abstract | Perkembangan pendidikan di Indonesia akan selalu mengalami perubahan dan
pembaharuan. Dalam pembaharuan pendidikan ada tiga komponen yang perlu
disoroti salah satunya adalah pembaharuan metode pembelajaran. Salah satu
solusinya menjanjikan adalah model Cooperative Learning Tipe Co-Op Co-Op yang
dilandasi pandangan konstruktivisme sosial. Dalam pembelajaran siswa ditempatkan
dalam tim untuk bekerjasama antara satu dengan yang lainnya dalam mempelajari
sebuah topik di kelas. Co-op Co-op memberi kesempatan pada siswa untuk bekerja
sama dalam kelompok-kelompok kecil, pertama untuk meningkatkan pemahaman
siswa tentang diri siswa dan dunia, dan memberikan siswa kesempatan untuk saling
berbagi dengan siswa lainnya dalam satu kelas. Dengan menyelesaikan topik secara
bersama-sama dalam satu kelompok siswa tidak merasa jenuh dengan pelajaran fisika
dan juga dapat menumbuhkan rasa solidaritas sesama teman. Permasalahan yang
muncul dalam penelitian ini yaitu; (1) Apakah penggunaan model Cooperative
Learning tipe Co-op Co-op berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa
pada pembelajaran fisika di SMP?, (2) Bagaimana aktivitas belajar siswa selama
proses belajar mengajar fisika menggunakan model Cooperative Learning tipe Co-op
Co-op?
Secara umum tujuan penelitian ini adalah: (1) mengkaji pengaruh penggunaan
model Cooperative Learning tipe Co-op Co-op terhadap peningkatan hasil belajar
siswa pada pembelajaran fisika di SMP, (2) mengkaji aktivitas belajar siswa selama
proses belajar mengajar fisika menggunakan model Cooperative Learning tipe Co-op
Co-op.Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 9 Jember, yang menjadi populasi
penelitian adalah siswa kelas VII. Penentuan sampel penelitian dengan cluster
random sampling, diperoleh 2 kelas sebagai kelas eksperimen yaitu kelompok siswa
yang menerima pembelajaran fisika dengan model Cooperative Learning tipe Co-op
Co-op dan kelas kontrol sebagai kelompok siswa yang menerima pembelajaran
konvensional. Rancangan penelitian menggunakan Random pre-test and post-test
design. Teknik pengumpulan data meliputi observasi, dokumentasi, wawancara dan
tes.
Dari hasil analisis uji beda hasil belajar diperoleh ttes = 3,47, ttabel = 1,995 (ttes >
ttabel) menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara hasil belajar fisika
menggunakan model Cooperative Learning tipe Co-op Co-op dengan pembelajaran
konvensional di SMP. Dari hasil analisis juga diketahui perbedaan beda mean skor
pre-test dan post-test dari kedua kelas yang menjadi sampel dalam penelitian ini yaitu
kelas eksperimen (VII E) sebesar 27,74 dan kelas kontrol (VII D) sebesar 18,61 Beda
mean tersebut menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar sehingga penggunaan
model cooperative learning tipe co-op co-op berpengaruh terhadap peningkatan hasil
belajar siswa. Dari hasil analisis aktivitas belajar siswa selama proses belajar
mengajar fisika menggunakan model Cooperative Learning tipe Co-op Co-op secara
klasikal sebesar 72,37%, yang termasuk pada kategori aktif. Dari hasil wawancara
dengan siswa, diketahui lebih tertarik dengan pembelajaran model Cooperative
Learning tipe Co-op Co-op daripada pembelajaran model konvensional dan bersifat
mendukung untuk tercapainya hasil belajar yang lebih baik.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah; (1) Ada pengaruh penggunaan model
Cooperative Learning tipe Co-op Co-op terhadap peningkatan hasil belajar siswa
pada pembelajaran fisika di SMP; (2) Aktivitas belajar siswa selama proses belajar
mengajar fisika menggunakan model Cooperative Learning tipe Co-op Co-op
tergolong aktif | en_US |