dc.description.abstract | Mempromosikan suatu produk merupakan salah satu keterampilan berbicara
karena promosi yang dilakukan dalam skripsi ini adalah tatap muka langsung dengan
konsumen (dirrect selling). Jadi berbicara merupakan hal paling penting di dalam
melakukan promosi. Alasan mengkaji strategi retorik, diksi, gaya bahasa, kinesik dan
okulesik dalam promosi produk rokok Sampoerna karena retorika bentuk verbal dan
non-verbal yang digunakan oleh pramuniagawati dalam promosi produk rokok
Sampoerna mempunyai pengaruh besar terhadap konsumen karena setiap kata dan
sikap mampu menarik minat konsumen. Dipilihnya promosi produk rokok
Sampoerna sebagai obyek penelitian didasarkan atas hasil observasi awal yaitu pada
saat pramuniagawati mempromosikan produk rokok Sampoerna tersebut ditemukan
retorika bentuk verbal dan non-verbal. Maka dari itu, pembahasan terdiri dari empat
masalah yaitu: 1) bagaimanakah strategi retorik pramuniagawati dalam promosi
produk rokok Sampoerna, 2) bagaimanakah penggunaan diksi dalam promosi produk
rokok Sampoerna, 3) bagaimanakah penggunaan gaya bahasa pramuniagawati dalam
promosi produk rokok Sampoerna, 4) bagaimanakah kinesik dan okulesik
pramuniagawati dalam promosi produk rokok Sampoerna. Tujuan penelitian ini
adalah 1) mendeskripsikan strategi retorik pramuniagawati dalam promosi produk
rokok Sampoerna, 2) mendeskripsikan penggunaan diksi pramuniagawati dalam
promosi produk rokok Sampoerna, 3) mendeskripsikan penggunaan gaya bahasa
pramuniagawati dalam promosi produk rokok Sampoerna, 4) mendeskripsikan
kinesik dan okulesik pramuniagawati dalam promosi produk rokok Sampoerna.Rancangan penelitian yang digunakan kualitatif. Jenis penelitiannya deskriptif.
Pengumpulan data menggunakan teknik rekam, simak catat, wawancara. Metode
yang digunakan deskriptif kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi retorik pramuniagawati dalam
promosi produk rokok Sampoerna menggunakan tuturan yaitu menyapa dengan
salam dan sapaan, perkenalan diri, menawarkan/mengenalkan produk, memberikan
pertanyaan kepada konsumen, tawar-menawar produk, penyerahan barang, ucapan
terima kasih. Penggunaan diksi meliputi penggunaan denotasi, konotasi, kata umum,
kata khusus, kata ilmiah, dan kata populer. Sedangkan gaya bahasa yang digunakan
meliputi gaya bahasa metafora, koreksio, dan epizeukis. Untuk data kinesik
mayoritas data yang diperoleh dari masing-masing pramuniagawati sama, yaitu duduk
di kursi dengan posisi paha merapat, memegang satu pack rokok dengan posisi rokok
menghadap ke depan, seragam Sampoerna Hijau, memegang satu slop rokok dengan
menggunakan kedua tangan, berdiri tegak dengan posisi kaki lurus, seragam
Sampoerna PAS, memegang uang dan mengulurkan kepada konsumen, seragam A
mild, jabat tangan kepatuhan, meletakkan tiga slop rokok di meja konsumen, kepala
sedikit menunduk dan mengangguk, seragam U mild. Sedangkan untuk data okulesik
data yang diperoleh adalah pandangan mata sayu, senyum sederhana, tertawa lebar,
mata genit, senyum lebar.
Saran yang dapat diberikan: 1) kepada pemerhati bahasa, disarankan agar dapat
memanfaatkan hasil penelitian ini sebagai referensi untuk menambah wawasan dan
pengetahuan kebahasaan, 2) guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, disarankan untuk
dapat menggunakan hasil penelitian ini sebagai pengayaan materi berbicara, 3) bagi
mahasiswa FKIP Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, hasil penelitian ini
disarankankan agar dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan khususnya dalam
mata kuliah retorika, 4) peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian serupa,
disarankan dapat mengembangkan penelitian yang lebih luas, yaitu meneliti cara
retorik, diksi, gaya bahasa, kinesik maupun okulesik tetapi dengan objek yang
berbeda. | en_US |