dc.description.abstract | Novel Gipsi Laut berlatar belakang kehidupan di sekitar laut yaitu di daerah
kepulauan Riau. Kata “Gipsi” merupakan istilah dari kelompok pengembara ras Asia
di Eropa yang tidak mempunyai rumah dan tempat tinggal yang tetap. Secara
keseluruhan makna denotatif Gipsi laut berarti kelompok masyarakat yang
mengembara di laut. Humaniora merupakan salah satu unsur ekstrinsik. Humaniora
dengan istilah lain “the humanities”, berasal dari bahasa Latin “humanus” artinya
manusiawi, berbudaya dan halus (Widagdho, 1999: 15). Berdasarkan kedelapan unsur
humaniora, analisis humaniora novel Gipsi Laut yang akan dibahas, yaitu manusia
dan cinta kasih, manusia dan penderitaan, serta manusia dan keadilan. Oleh karena
itu rumusan masalah dalam penulisan skripsi ini adalah: (1) bagaimanakah struktur
novel Gipsi Laut yang meliputi: judul, tema, tokoh dan perwatakan, konflik, latar
serta keterjalinannya antarunsur-unsur tersebut?; (2) bagaimanakah kemanusiaan atau
humaniora para tokoh cerita yang meliputi: cinta kasih, penderitaan, dan keadilan
yang dialami para tokoh dalam novel Gipsi Laut? dan (3) bagaimanakah pemanfaatan
kajian humaniora dalam novel Gipsi Laut karya Rahmat Ali sebagai alternatif materi
pembelajaran apresiasi sastra di SMA?
Teori-teori yang diajukan acuan dalam penelitian meliputi : (1) penelitian
sebelumnya yang relevan; (2) pengertian dan jenis-jenis novel; (3) teori struktural
(unsur intrinsik); (4) teori humaniora; (5) materi pembelajaran apresiasi sastra di
SMA.
Jenis penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif.
Sumber data dalam penelitian ini adalah novel Gipsi Laut karya Rahmat Ali yang
diterbitkan di Jakarta oleh PT. Raja Grafindo Persada, tahun 2006, cetakan ke-1.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Analisis data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-interpretatif. Penelitian ini
menggunakan instrumen penelitian berupa pemandu pengumpul data dan pemandu
analisis data. Prosedur penelitian yang terdiri dari tiga tahap yaitu (1) tahap persiapan;
(2) tahap pelaksanaan; (3) tahap penyelesaian.
Dalam novel Gipsi Laut terdapat dua tema, yaitu tema mayor dan tema minor.
Tema mayor novel ini adalah perjuangan seseorang mencari orang tua kandungnya.
Tema ini didukung oleh tema-tema minor, yaitu (1) Seseorang yang mendapat
perlindungan dari ayah angkatnya, (2) Seseorang yang mendapatkan kasih sayang
dari ibu angkatnya, (3) Penderitaan seseorang yang dipisahkan dengan orang tua
kandungnya. Tema-tema minor tersebut mendukung tema mayor, sehingga tercipta
kesatuan tematis. Novel Gipsi Laut didukung oleh 27 tokoh cerita, yang terdiri atas
seorang tokoh utama dan beberapa tokoh bawahan. Tokoh utama novel ini adalah
Indra. Indra berwatak datar atau flat character. Indra memiliki sifat penyayang dan
pemaaf. Tokoh tambahan yang mendukung peran tokoh utama adalah Pak Long,
Inang, dan Siti Lazuli. Tokoh-tokoh tambahan tersebut berwatak bulat, kecuali Inang.
Konflik dalam novel Gipsi Laut meliputi konflik fisik dan konflik batin. Konflik fisik
dialami Siti Lazuli dengan ayahnya, Pak Tolo, Indra dengan teman-teman sekelasnya,
Cik Ngah dengan masyarakat darat, dan Pak Long, Inang, dan Indra saat berlindung
dari cuaca buruk di dalam gua dekat pantai. Konflik batin dialami oleh Indra, Pak
Long dan Cik Ngah. Latar tempat yang digambarkan pengarang adalah laut, sekolah,
rumah Cik Ngah, dan kantor Pemda. Latar lingkungan kehidupan yang digunakan
pengarang adalah kehidupan di laut dan kehidupan di darat, yaitu kehidupan sekolah
dan kehidupan di kantor Pemda. Latar sistem kehidupan berupa sistem kehidupan di
laut dan sistem kehidupan di darat. Latar alat yang digunakan meliputi biduk, alat-alat
masak, serta alat yang ada di kamar Siti Lazuli, yaitu : ranjang beserta sepreinya,
lampu baca, telepon, fax, intercom, dan satu set penyetel audiovisual. Latar waktu
adalah seminggu, sebulan, sore hari, Minggu pagi, dan malam hari. Unsur ekstrinsik
novel Gipsi Laut adalah (1) Manusia dan cinta kasih meliputi kasih sayang,
kemesraan dan belas kasihan. Manfaat yang diperoleh setelah mengkaji manusia dan
cinta kasih diharapkan kita memiliki rasa simpati; (2) Manusia dan penderitaan
meliputi penderitaan dan rasa sakit. Manfaat yang diperoleh setelah mengkaji
manusia dan penderitaan adalah manusia hendaknya saling menolong karena dapat
meringankan penderitaan orang lain; dan (3) Manusia dan keadilan meliputi kejujuran
dan kecurangan. Manfaat yang diperoleh setelah mengkaji manusia dan keadilan
adalah hendaknya manusia adil dalam menjalankan kewajiban dan menuntut haknya.
Hasil penelitian tentang aspek humaniora dalam novel Gipsi Laut dapat di
manfaatkan sebagai alternatif pembelajaran apresiasi sastra di SMA. Terkait dengan
itu pemanfaatan humaniora dalam novel Gipsi Laut karya Rahmat Ali dalam
pembelajaran apresiasi sastra di SMA dibagi dalam bbeberapa bagian, yaitu: (1)
identitas pembelajaran; (2) materi pembelajaran, dan (3) prosedur pembelajaran.
Identitas pembelajaran berkaitan dengan kelas X, semester I, alokasi waktu 4 x 45,
standar kompetensi: memahami buku biografi, novel, dan hikayat, kompetensi dasar:
membandingkan unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Indonesia/terjemahan dengan
hikayat, indikator: mengidentifikasi unsur intrinsik dan ekstrinsik hikayat, novel
Indonesia dan novel terjemahan sebagai bentuk karya sastra. Materi pembelajaran
terdiri dari: (1) unsur intrinsik dan ekstrinsiknovel ; (2) sinopsis novel Gipsi Laut
karya Rahmat Ali; dan (3) contoh analisis unsur intrinsik dan ekstrinsik novel Gipsi
Laut karya Rahmat ali. Prosedur pembelajaran dilakukan dalam beberapa tahap yaitu:
(1) tahap awal; (2) tahap inti; dan (3) tahap penutup. | en_US |