Show simple item record

dc.contributor.authorEndriana Rahma Desi
dc.date.accessioned2014-01-23T08:42:24Z
dc.date.available2014-01-23T08:42:24Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM080910301009
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22445
dc.description.abstractPenelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui karakteristik demografi dan bagaimana strategi lansia yang berprofesi sebagai tukang becak dalam pemenuhan kebutuhan keluarganya. Kelompok sasaran pada penelitian ini adalah lansia yang berusia 60 tahun keatas yang bekerja sebagai tukang becak dan pekerjaan ini adalah pekerjaan pokoknya. Dipilihnya lansia ini karena melihat usaha mereka tetap bekerja di usianya yang tidak lagi muda dan usia yang tidak seharusnya lagi bekerja namun mereka tetap bekerja, kemudian faktor menarik lainnya adalah pekerjaan yang mereka geluti adalah pekerjaan yang berat yaitu sebagai tukang becak. Melihat keadaan saat ini, pekerjaan sebagai tukang becak adalah pekerjaan sektor informal yang tidak lagi menjanjikan karena sekarang ini sudah banyak masyarakat yang mempunyai kendaraan sendiri, dan hal ini mengakibatkan berkurangnya penumpang becak. Lokasi penelitian ini adalah Kelurahan Pakistaji, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, Propinsi Jawa timur. Disamping menggunakan data sekunder yaitu monografi desa atau profil desa juga menggunakan data primer yang diperoleh melalui bantuan Interview Guide (pedoman wawancara) kepada lima orang lansia sebagai tukang becak. Analisis hasil penelitian dengan menggunakan metode deskriptif yang didasarkan pada data kualitatif. Data kuantitatif dianalisa untuk mendukung hasil penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan Kondisi umum penarik becak yang ada di Kelurahan Pakistaji Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo mempunyai kondisi finansial yang tidak mendukung para lansia maka dari itu mereka hanya bisa bekerja sebagai tukang becak. Mereka bekerja sebagai tukang becak karena dituntut untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka dengan keterbatasan finansial kondisi fisik yang lemah mereka tetap harus bekerja agar kebutuhan mereka bisa terpenuhi. Ada beberapa strategi lansi sebagai tukang becak untuk memenuhi kebutuhan keluarga mereka berikut strategi yang digunakan oleh para lansia: a. Strategi pertama yang dilakukan oleh informan berkaitan dengan penghematan yang dilakukan oleh semua informan agar kebutuhan sehari-hari mereka dapat terpenuhi. b. Strategi yang kedua yaitu deversifikasi pekerjaan yaitu penganekaragaman pekerjaan semua informan melakukan hal tersebut untuk mendapatkan pemasukan dan semua informan tidak terpacu hanya bekerja menjadi tukang becak saja tetapi kebanyakan dari informan bekerja menjadi buruh tani, mencari rumput makan ternak dll. c. Strategi yang ketiga informan memanfaatkan anggota keluarga mereka untuk bekerja, pemanfaatan anggota keluarga disini adalah istri dari informan yang ikut membantu perekonomian keluarga semua istri informan bekerja tanpa paksaan, mereka bekerja karena kesadaran mereka sendiri. d. Strategi yang keempat adalah perlindungan sosial, perlindungan sosial merupakan sarana penting untuk meringankan keluarga lansia karena keluarga lansia mendapatkan bantuan publik dan pelayanan kesejahteraan mencangkup tunjangan raskin, tunjangan uang pelayan sosial yang ditujukan untuk membantu atau melindungi individu, yang paling rentan agar mereka dapat memenuhi kebutuhan dasar dan meningkatkan kualitas hidupnya.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080910301009;
dc.subjectStrategi Lansia Miskin Dalam Pemenuhan Kebutuhan Keluargaen_US
dc.titleSTRATEGI LANJUT USIA (LANSIA) MISKIN DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA (Study Deskriptif Pada Tukang Becak Lanjut Usia (Lansia) di Kelurahan Pakistaji Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record