Show simple item record

dc.contributor.authorENDANG WIJI LESTARI
dc.date.accessioned2014-01-23T08:27:01Z
dc.date.available2014-01-23T08:27:01Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM061520201014
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22429
dc.description.abstractKopi menjadi komoditas penting dalam perdagangan internasional, merupakan salah satu komoditas perdagangan strategis, dan memegang peranan penting bagi perekonomian nasional baik sebagai penghasil devisa maupun mata pencaharian rakyat. Produksi kopi Indonesia pada tahun 2006 mencapai 682.158 ton dengan total ekspor sebesar 413.500 ton. Dan pasar domestik mampu menyerap 25 % dari total produksi kopi nasional. Tingkat konsumsi kopi domestik masyarakat Indonesia tergolong sangat rendah yaitu 0,57 kg/kapita/tahun. Jumlah penduduk Indonesia diperkirakan 250 juta jiwa, karena itu konsumsi domestik sangat berpeluang untuk ditingkatkan. Untuk mengetahui tingkat konsumsi kopi dan faktor-faktor yang mempengaruhi, maka penelitian ini dilakukan. Penelitian ini bertujuan mendapatkan bukti empiris tingkat konsumsi kopi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya pada masyarakat khususnya masyarakat perkotaan di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Penentuan daerah penelitian dilakukan dengan purposive method, dengan teknik convenience sampling sebanyak 420 responden. Analisis data menggunakan analisis diskriptif dan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi kopi perorangan rata-rata 2,91 kg/tahun, laki-laki 3,83 kg/tahun dan perempuan 1,97 kg/tahun. Konsumsi kelompok umur 25 tahun rata-rata 1,83 kg/tahun berupa kopi campur (mix). Konsumsi kelompok umur > 25 tahun rata-rata 3,32 kg/tahun berupa kopi bubuk bermerek. Kebanyakan responden mengkonsumsi kopi tak bermerek. Alasan responden mengkonsumsi kopi adalah karena kebiasaan dan alasan mengurangi kantuk. Frekuensi konsumsi kopi yang sering dilakukan 1 cangkir/hari dan 2 cangkir/hari, dengan ukuran kemasan kopi yang banyak dibeli adalah berukuran 0,01 – 0,10 kilogram. Mayoritas peminum kopi mengkonsumsi kopi di rumah, tetapi sebagian dilakukan di luar rumah. Sebagian besar responden dengan pendapatan kurang dari Rp. 1.000.000,00 per bulan mengkonsumsi kopi jenis bubuk curah, responden berpendapatan lebih dari Rp. 1.000.000,00 per bulan mengkonsumsi kopi jenis bubuk bermerek. Tingkat konsumsi kopi dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, faktor umur, faktor pendapatan, faktor harga, faktor aktifitas dan konsumsi rokok. Pendapatan perpengaruh negatif terhadap tingkat konsumsi kopi. Faktor Jenis kelamin berpengaruh tidak signifikan terhadap tingkat konsumsi kopi. Tingkat konsumsi kopi laki-laki berbeda dengan tingkat konsumsi kopi perempuan. Tingkat konsumsi kopi kelompok umur 25 tahun lebih rendah secara nyata dengan tingkat konsumsi kopi kelompok umur > 25 tahun.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061520201014;
dc.subjectKopi, konsumsi domestik, masyarakat perkotaan.en_US
dc.titleTINGKAT KONSUMSI KOPI DOMESTIK DAN FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PADA MASYARAKAT PERKOTAAN DI KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record