Show simple item record

dc.contributor.authorEmi Kartikaningtias
dc.date.accessioned2014-01-23T07:10:27Z
dc.date.available2014-01-23T07:10:27Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM080910302014
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22330
dc.description.abstractFenomena pengemis anak setiap tahun selalu mengalami peningkatan. Anak-anak merupakan anggota keluarga yang paling rentan sering menjadi korban. Dengan ikut turunnya anak dalam mencari uang, menimbulkan kerawanan sosial yang mengancam anak tersebut. Kerawanan sosial pengemis anak merupakan anak yang dalam kedudukan kurang menguntungkan atau anak yang dirugikan. Tujuan penelitian ini adalah adalah untuk mengetahui, menemukan, menganalisis dan mendiskripsikan tentang potensi kerawanan sosial yang terjadi dari aktivitas anak menjadi pengemis di Kota Situbondo. Pemilihan lokasi penelitian di kota Situbondo yang meliputi kecamatan Situbondo dan kecamatan Panji. Penelitian terdapat di beberapa tempat yakni Pasar Mimbaan dan daerah pertokoan di sekitarnya (kecamatan Panji, Situbondo), di perempatan lampu merah di kawasan kota Situbondo dan terminal Situbondo. Pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian dengan cara observasi turun langsung ke lapangan untuk mengenal kehidupan informan, melalui wawancara tanpa stuktur dan data pustaka. Cross chek data dilakukan dengan pengecekan data dan informasi yang didapat oleh peneliti melalui obsevasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini memberikan gambaran pemahaman mengenai kondisi pengemis anak yang bekerja berupa data deskripsi kualitatif sosiologis mengenai kehidupan mereka dan potensi kerawanan sosial yang dapat terjadi dengan aktifitas mereka sebagai pengemis. diharapkan mampu menjadi kajian ilmu pengetahuan sosial khususnya sosiologi serta memberikan gambaran dan pengetahuan bagi masyarakat. Pengemis anak di Situbondo masih mempunyai hubungan yang erat dengan keluarganya. Hubungan erat dengan keluarganya tidak mempengaruhi berkurangnya kerawanan yang mengancam terhadap pengemis anak. Pengaruh orangtua terutama ibu mempunyai peranan yang sangat besar terhadap turunnya anak ke jalanan. Selain itu pula faktor lingkungan juga menjadi faktor penyebab. Dengan adanya pengaruh orang tua dan lingkungan terutama ibu membuat terjadinya perubahan pola pikir pada anak. Ibu yang berperan mensosialisasikan nilai-nilai mengemis kepada anak mengakibatkan konstruksi budaya yang memicu pertambahan pengemis anak. Kerawanan sosial pengemis anak terdiri dari tiga yakni dari segi sosial, mental dan fisik. Pertama kerawanan segi sosial adalah kerawanan eksploitasi anak, pendidikannya dan kekerasan pada anak. Hal ini dikarenakan orangtua merupakan penyebab keterlibatan anak-anak tersebut menjadi pengemis. Berbagai bentuk eksploitasi yang dilakukan orangtua seperti sedari bayi anak telah dikenalkan dengan dunia mengemis, menyuruh anak-anaknya untuk mengemis dan menyewakan anaknya untuk mengemis. Hal tersebut dilakukan dengan dalih untuk membantu perekonomian keluarga. Sehingga anak diwajibkan untuk mengemis sepulang sekolah tanpa beristirahat terlebih dahulu. Apabila tidak menghasilkan uang anak kerap mendapat perlakuan kekerasan dalam bentuk fisik dan psikis. Sedangkan untuk pendidikan tidak ada perhatian khusus dari orangtua. Pendidikan yang dicapai oleh pengemis anak pun hanya tingkat sekolah dasar. Kedua kerawanan dari segi mental terjadi pola asuh yang salah yang diterima oleh pengemis anak. Anak diajarkan dan disosialisasikan mengemis sedari dini oleh orangtuanya terutama sang ibu. Sehingga budaya mengemis telah melekat pada diri anak dan anak meniru apa yang telah di ajarkan oleh orangtua. Orangtua mengajarkan budaya malas kepada anaknya dengan membiasakan mereka untuk meminta-minta. Hal tersebut berpengaruh terhadap kemampuan kognitif belajar anak dalam menyerap atau menerima pelajaran sangatlah susah. Karena aktivitas sehari-hari anak yang kurang memprioritaskan pendidikan. Ketiga anak yang turun ke jalanan sebagai pengemis juga berdampak pada kerawanan dari segi fisik berupa kesehatan, pertumbuhan fisik, dan rawan kecelakaan. Kerawanan tersebut terjadi dampak dari aktivitas sehari-hari anak yang berada di tempat yang berbahaya untuk fisiknya, yaitu di jalanan.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080910302014;
dc.subjectStudi Diskriptif di Kota Situbondoen_US
dc.titleKERAWANAN SOSIAL PENGEMIS ANAK DI SITUBONDOen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record