Show simple item record

dc.contributor.authorElysa Eka Oktaviasari NIM
dc.date.accessioned2014-01-23T06:54:23Z
dc.date.available2014-01-23T06:54:23Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM080210102025
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22323
dc.description.abstractHasil pengaplikasian Fisika dan peristiwa alam yang bersifat riil pada umumnya tidak mudah untuk dibawa di tempat lain termasuk di sekolah atau dikelas. Berkaitan dengan perwujudan pembuatan media yang kontestual, maka pelaksanaan tugas pembuatan media pembelajaran Fisika yang kontekstual dengan siswa sekolah menengah jarang sekali dapat terwujud dengan baik (Indrawati, 2005). Foto merupakan alat visualisasi yang efektif, konkret, realistis, akurat, dan dapat mengatasi ruang dan waktu. Dengan gambar siswa akan lebih cepat dan lama dalam menyimpan memori yang disampaikan oleh guru dibandingkan hanya dengan metode ceramah saja. Disamping itu ,dengan metode diskusi akan menambah keterampilan sosial siswa melalui kerjasama dalam diskusi kelompok. Materi pokok bahasan gerak lurus merupakan kejadian riil yang banyak kita amati di sekitar kita. Sifat materi gerak lurus bersifat nyata dan dapat dilakukan analisa, maka sangat cocok dengan media foto yang digunakan untuk pembelajaran. Maka Foto dapat digunakan sebagai media materi pokok bahasan gerak lurus karena bersifat nyata dan riil. Tujuan penelitian ini adalah : (1) mengkaji perbedaan antara hasil belajar Fisika siswa Metode Diskusi Dengan Analisis Foto Kejadian Fisika (AFKF) Dalam Pembelajaran Fisika Di SMA (dalam Konsep Gerak Lurus). (2) mendeskripsikan aktivitas siswa selama proses belajar mengajar dengan menggunakan Metode Diskusi Dengan Analisis Foto Kejadian Fisika (AFKF) Dalam Pembelajaran Fisika Di SMA (dalam Konsep Gerak Lurus). Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen, dengan tempat penelitian yang ditentukan dengan cara purposive sampling area. Penelitian ini dilakukan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Situbondo dengan responden penelitin kelas X-9 dan X-10. Pemilihan sampel penelitian dilakukan dengan cluster random sampling. Desain penelitian menggunakan control group pre-test post-test design.Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data menggunakan uji t two tail untuk menjawab rumusan masalah yang pertama, sedangkan untuk rumusan masalah yang kedua menggunakan persentase aktivitas siswa. Berdasarkan uji Independent Samples t test menggunakan program SPSS 16 diperoleh hasil nilai t hitung 2.557dibandingkan dengan nilai signifikan 0.05, berdasarkan pedoman pedoman thitung ≥ 0.05 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil analisis aktivitas belajar siswa kelas eksperimen secara klasikal memiliki presentase 72,22%. Hal ini menunjukkan aktivitas siswa pada kelas eksperimen dengan menggunakan Metode Diskusi Dengan Analisis Foto Kejadian Fisika (AFKF) Dalam Pembelajaran Fisika Di SMA (dalam Konsep Gerak Lurus) tergolong aktif.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries080210102025;
dc.subjectMETODE DISKUSI DENGAN ANALISIS FOTO KEJADIAN FISIKA (AFKF)en_US
dc.titleMETODE DISKUSI DENGAN ANALISIS FOTO KEJADIAN FISIKA (AFKF) DALAM PEMBELAJARAN FISIKA DI SMA (dalam Konsep Gerak Lurus)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record