Show simple item record

dc.contributor.authorShindy Inma
dc.date.accessioned2014-01-23T06:39:28Z
dc.date.available2014-01-23T06:39:28Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM090910202046
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22305
dc.description.abstractTujuan didirikannya sebuah perusahaan atau industri pada umumnya adalah untuk mencapai laba yang maksimal dengan cara menghasilkan barang atau jasa yang sesuai dengan selera konsumen. Dalam prosesnya, pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh keahlian dibidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun personalia serta ditentukan pula dari kemampuan mereka dalam mengelola dan mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut. Sektor agribisnis Indonesia memungkinkan untuk mampu bersaing guna merebut peluang pasar pada era perdagangan bebas. Namun saat ini, sektor agribisnis bukan hanya sulit bersaing, tetapi juga tidak mampu memberdayakan ekonomi rakyat. Di masa lalu kontribusi yang besar sektor agribisnis dalam perekonomian nasional ternyata tidak diikuti peningkatan pendapatan petani yang memadai. Oleh karena itu, dalam upaya pemberdayaan ekonomi rakyat, keberpihakan pada pembangunan sektor agribisnis secara nasional perlu disertai dengan suatu mekanisme yang menjamin bahwa manfaat pembangunan dapat dinikmati oleh sebagian besar rakyat yang ada di pedesaan. Pembangunan pedesaan harus dapat mengurangi ketimpangan antara desa dan kota. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan identifikasi saluran distribusi sayuran hasil panen, serta untuk mengetahui penyebab kelompok tani sayuran di Desa Argosari mengalami keterbatasan daya saing. Penelitian dilakukan di Desa Argosari Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang dengan menggunakan metode diskriptif paradigma kualitatif melalui beberapa tahapan yaitu observasi pendahuluan, wawancara, dan dokumentasi yang berkaitan dengan pertanian sayuran di Desa Argosari. Hasil penelitian menemukan bahwa kegiatan distribusi langsung hanya akan terjadi jika ada konsumen yang mengunjungi Desa Argosari. Sedangkan kegiatan distribusi tak langsung terjadi melalui petani-pedagang ritel–konsumen atau petani-pedagang besar-pedagang ritel-konsumen. Keterbatasan daya saing kelompok tani sayuran di Desa Argosari disebabkan oleh kelembagaan kelompok tani yang kurang aktif, permodalan yang tidak merata, kualitas sumber daya manusia yang relatif kurang, dan sarana yang kurang memadai. Demi perkembangan dan kemajuan pemasaran sayuran serta kelembagaan kelompok tani di Argosari, maka dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran atau masukan yang berarti dan agar dapat pula digunakan sebagai bahan pertimbangan serta evaluasi dalam mengambil keputusan bagi semua pihak yang berkaitanen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries, 090910202046;
dc.subjectIdentifikasi Saluran Distribusien_US
dc.titleIdentifikasi Saluran Distribusi dan Keterbatasan Daya Saing Kelompok Tani Sayuran di Desa Argosari;en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record