Show simple item record

dc.contributor.authorAl i yah Farwah
dc.date.accessioned2014-01-23T06:12:26Z
dc.date.available2014-01-23T06:12:26Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM061510201094
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22254
dc.description.abstractKeberadaan lembaga pembiayaan baik formal maupun non formal sangat membantu petani dalam memenuhi kekurangan modal usahatani. Masalah utama dalam penyediaan kredit ke petani adalah adanya jurang pemisah antara penyaluran dengan penerimaan kredit. Penelitian ini merupakan kasus petani kopi rakyat di Kecamatan Silo, mencoba mengungkapkan secara rinci dan menelaah permasalahan tersebut dengan melihat dari tiga sisi, yakni (1). peran dan keeratan hubungan lembaga pembiayaan terhadap petani kopi rakyat, (2). keragaan dan skim yang ditetapkan lembaga perkreditan, (3). alasan yang mendasari petani kopi rakyat memilih akses terhadap lembaga pembiayaan serta kemampuan atau harapan petani sebagai debitur. Penentuan daerah penelitian dilakukan secara sengaja (Purposive Method) dengan alasan bahwa Kecamatan Silo merupakan salah satu kecamatan penghasil produksi kopi terbesar di Kabupaten Jember, sedangkan metode penentuan lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode cluster untuk memilih desadesa potensi penghasil kopi di Kecamatan Silo. Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional dan deskriptif kualitatif yang bersifat eksploratif. Metode analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Jenis lembaga pedagang pengepul, dan Badan Kredit Desa memiliki peran yang besar dalam menyalurkan kredit kepada petani kopi rakyat. Lembaga pembiayaan pelepas uang memiliki peran yang sedang terhadap penyaluran kredit bagi petani kopi rakyat, sedangkan koperasi serba usaha dan kelompok tani memiliki peran yang kecil bagi permodalan kopi rakyat di Desa Pace. Lembaga pembiayaan di Desa Pace yang memiliki hubungan dekat dengan petani kopi rakyat adalah pedagang pengepul dan pelepas uang, lembaga kelompok tani memiliki hubungan yang sedang, sedangkan badan kredit desa memiliki jarak yang jauh terhadap permodalan petani kopi rakyat di Desa Pace. Semua jenis lembaga pembiayaan pada kajian v penelitian di Desa Sidomulyo memiliki pengaruh yang penting dalam menunjang permodalan petani kopi rakyat (2) Lembaga pembiayaan non formal yakni pelepas uang dan pedagang pengepul belum mampu menyalurkan kredit secara produktif; (3) Faktor-faktor yang mendasari keputusan petani melakukan akses terhadap lembaga pembiayaan antara lain kebutuhan mendesak, bunga rendah, jenis persyaratan dan kemudahah akses, plafond kredit, jarak lembaga, serta keikutsertaan menjadi anggota. Skema pembiayaan lembaga pembiayaan non formal memberlakukan tingkat suku bunga yang cukup tinggi, akan tetapi lembaga ini sangat cocok untuk petani kecil yang tidak memiliki persyaratan seperti jaminan, kemudahan akses dan terjangkau. Petani kecil tidak dapat sepenuhnya akses terhadap lembaga pembiayaan formal yang menetapkan tingkat suku bunga yang lebih rendah, karena (a) mereka tidak memiliki sertifkat atau surat berharga lain sebagai jaminan (b) sistem pengembalian secara bulanan sangat tidak cocok dengan kondisi pertanian kopi yang memiliki siklus musiman, dan (c) sebagian besar petani tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk memenuhi semua prosedur kredit lembaga. Sebagian besar petani berharap kredit yang disalurkan tidak menggunakan sertifikat tanah sebagai jaminan, tingkat suku bunga yang berada pada kisaran 12% per tahun dan kredit jangka pendek yang bersifat musimanen_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries061510201094;
dc.subjectKERAGAAN PEMBIAYAAN AGRIBISNIS KOPIen_US
dc.titleKERAGAAN PEMBIAYAAN AGRIBISNIS KOPI DALAM UPAYA MENDUKUNG PENGEMBANGAN KOPI RAKYAT KECAMATAN SILO KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record