Show simple item record

dc.contributor.authorDwi Wahyu Ningtyas
dc.date.accessioned2014-01-23T04:29:15Z
dc.date.available2014-01-23T04:29:15Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM040210402118
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22037
dc.description.abstractDalam rangka mencari identitas, baik bangsa maupun suku bangsa yang ada di Indonesia, akhir-akhir ini baik di pusat maupun di daerah telah timbul kegairahan untuk mengumpulkan folklor Indonesia (Danandjaja,1984:13). Folklor merupakan salah satu bentuk dari kebudayaan. Salah satu ciri folklor yang paling menonjol dibanding dengan kebudayaan yang lain yaitu cara penyebaranya yang dilakukan secara lisan. Folklor lisan atau sebagian lisan pada dasarnya menceritakan mengenai interaksi kehidupan manusia dengan lingkungan, sesama manusia dan Tuhan. Baskom (dalam Danandjaja, 1984:19) berpendapat bahwa fungsi folklor ada empat yaitu (1) sebagai alat pencerminan angan-angan suatu kolektif, (2) sebagai alat pengesahan, (3) sebagai alat pendidikan, dan (4) sebagai alat pengawas norma-norma. Kebudayaan merupakan hasil ciptaan manusia, sebagai usaha untuk memenuhi keperluan hidupnya, baik untuk mempertahankan, menyesuaikan diri, atau menguasai alam lingkungannya, maupun dalam rangka mengembangkan diri pribadi dan masyarakat. Menurut Kluckhoon (Koentjoroningrat, 1990:206) pada dasarnya kebudayaan suatu kelompok mengandung tiga unsur universal yakni, (1) bahasa, (2) sistem pengetahuan, (3) organisasi sosial, (4) sistem peralatan hidup, (5) teknologi dan, (6) kesenian.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries040210402118;
dc.subjectKESENIAN WAYANG JEMBLUNGen_US
dc.titleKESENIAN WAYANG JEMBLUNG DI DESA AMPEL KECAMATAN WULUHAN KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record