• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agriculture
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Agriculture
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pengendalian Hama pada Tanaman Kubis dengan Sistem Tanam Tumpangsari, Seto Pandu Kristanto, 081510501098

    Thumbnail
    View/Open
    gdl (141)_1.pdf (891.2Kb)
    Date
    2014-01-23
    Author
    Seto Pandu Kristanto
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Masalah utama dalam budidaya kubis salah satunya adanya serangan hama. Kerugian besar bahkan kegagalan panen dapat terjadi bila serangan hama tersebut tidak diatasi dengan baik. Kehilangan hasil kubis akibat serangan hama cukup tinggi yakni dapat mencapai 100% oleh Pluttela xylostella (Rukmana, 1994). Hama penting kubis lainnya yaitu ulat krop kubis Crocidololia binotalis Zell yang mampu menyebabkan kerusakan berat dan dapat menurunkan produksi kubis sebesar 79,81%. Dalam mengendalikan serangga hama tersebut petani masih sering menggunakan insektisida. Penelitian pengendalian hama pada kubis dengan sistem tanam tumpangsari dilakukan di desa Semboro Kecamatan Semboro, Jember. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui jenis tumpangsari yang efektif dalam mengendalikan hama tanaman kubis. Rancangan yang dipergunakan dalam penelitian yaitu Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 6 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu penanaman kubis monokultur, kubis tumpangsari dengan cabai rawit, kubis tumpangsari dengan kenikir, kubis tumpangsari dengan selasih, kubis tumpangsari dengan terung, dan kubis tumpangsari dengan tomat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masing-masing perlakuan tidak efektif dalam menekan populasi hama ulat Crocidolomia binotalis maupun ulat Plutella xylostella. Rata-rata populasi Crocidolomia binotalis pada tumpangsari kubis dan selasih hasilnya lebih rendah dibandingkan kubis monokultur yaitu 0.89 ekor/tanaman. Sedangkan rata-rata populasi Plutella xylostella pada masingmasing perlakuan hasilnya berbeda tidak nyata. Tumpangsari kubis dan selasih menghasilkan berat per krop paling tinggi, yaitu 1.11 Kg/krop. Tumpangsari kubis dan selasih menghasilkan kulitas krop dengan kriteria mutu II paling banyak.
    URI
    http://repository.unej.ac.id/handle/123456789/22015
    Collections
    • UT-Faculty of Agriculture [4363]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository