dc.description.abstract | Di Jember, nuansa keislamannnya sangat kental, lebih dari 90% penduduk
Jember beragama Islam. Namun di sisi lain, prostitusi adalah fenomena sosial budaya
yang tidak dapat diingkari. Seperti masuknya Jember dalam daftar kota pemasok
PSK, konflik penutupan lokalisasi di kecamatan Puger dan kasus video mesum
pelajar di Jember. Kenyataan ini setidaknya juga memunculkan dugaan akan adanya
prostitusi ayam abu-abu di Jember. Dalam penelitian ini penulis merumuskan
beberapa rumusan masalah. (1) Bagaimanakah aktifitas prostitusi ayam abu-abu di
kabupaten Jember? (2) Motif yang mendasari memilih menjadi menjadi ayam abuabu?
(3)
Kondisi
seperti
apa
yang
mendorong
munculnya
ayam
abu-abu?
Penelitian ini dilakukan selama 11 bulan sejak Februari sampai Desember
2006, bersifat deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Dengan
pendekatan ini penulis dapat menggali lebih dalam keberadaan prostitusi ayam abuabu.
Tidak saja keberadaannya dalam struktur masyarakat tapi juga gambaran utuh
ayam abu-abu sebagai subyek sosial dengan nilai-nilai yang mempengaruhinya.
Berdasarkan penelitian ini ditemukan beberapa elemen yang menyertai
keberadaan prostitusi ayam abu-abu di Jember. Elemen tersebut adalah sebagai
berikut : pola jaringan prostitusi ayam abu-abu; motif-motif yang mendasari ayam
abu-abu terjun ke dalam dunia prostitusi dan kondisi sosial ekonomi yang
mempengaruhi. Pola jaringan prostitusi ayam abu-abu melibatkan ayam abu-abu
sebagai objek seks komersial, pria hidung belang sebagai pelanggan atau pengguna
jasa seks serta germo atau mucikari yang memegang peran penting dalam menjaga
permintaan dan penawaran. | en_US |