Show simple item record

dc.contributor.authorYOSI INDAH KURNIA
dc.date.accessioned2014-01-23T03:10:42Z
dc.date.available2014-01-23T03:10:42Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM030210301147
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21873
dc.description.abstractObyek wisata merupakan salah satu sektor yang sedang digalakkan dan dikembangkan sebab keberadaan obyek wisata di Indonesia mempunyai peranan yang sangat penting sebagai sumber pendapatan Negara, khususnya bagi Pemerintah Daerah. Keuntungan lainnya adalah peningkatan pendapatan masyarakat yang bekerja dan berusaha di lokasi pariwisata. Pariwisata sebenarnya mencakup segala macam perjalanan tanpa dibebani dengan maksud lain selain mengisi waktu luang selama berwisata. Hal yang sangat menonjol dari batasan-batasan yang dikemukakan bahwa pada pokoknya apa yang menjadi ciri dari perjalanan pariwisata dapat disamakan walaupun cara mengemukakannya berbeda. Suatu perjalanan dianggap sebagai perjalanan pariwisata apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1. Perjalanan itu dilakukan untuk sementara waktu 2. Perjalanan itu dilakukan dari satu tempat ke tempat yang lainnya 3. Perjalanan itu walaupun apa bentuknya harus selalu dikaitkan dengan pertamasyaan dan rekreasi 4. Orang yang melakukan perjalanan tersebut tidak berniat untuk mencari nafkah di tempat yang dikunjunginya dan semata-mata sebagai konsumen ditempat tersebut. http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id http://digilib.unej.ac.id Pengembangan obyek wisata merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan pembangunan nasional pada umumnya, dimana tujuan pembangunan itu adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Program pembangunan yang digalakkan oleh Pemerintah Situbondo yang ingin lebih mengembangkan kepariwisataan khususnya wisata Pantai Pasir Putih dibawah pengelolaan dan tanggung jawab Perusahaan Daerah Pasir Putih yaitu mencakup: 1. Program pengembangan dan pembangunan obyek wisata (sarana, prasarana, dan infrastruktur wisata); 2. Program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM); 3. Program pengembangan promosi wisata Untuk mendapatkan pemahaman yang substantif terhadap permasalahan pekerja sektor informal di obyek wisata maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji atau menggali dan menggambarkan sejauh mana dampak dari pengembangan obyek wisata bahari terhadap kegiatan ekonomi dan pendapatan pedagang sektor informal di lokasi wisata pantai Pasir Putih Kabupaten Situbondo tahun 2008. Penentuan lokasi dalam penelitian ini menggunakan metode purposive area yaitu obyek wisata pantai Pasir Putih yang berada di Kecamatan Bungatan Kabupaten Situbondo dan penentuan subyek penelitian dengan menggunakan metode snowball, yaitu jumlah subyek penelitian tidak dibatasi tetapi pengumpulan informasi dapat dihentikan jika informasi atau data yang diperoleh telah mencukupi kebutuhan penelitian. Metode pengumpulan informasi yang dipergunakan dalam penelitian meliputi metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan analisis datanya berpedoman pada metode kualitatif dengan menggunakan empat langkah analisis data yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil analisis data membuktikan bahwa secara umum pengembangan obyek wisata baik dari segi pengembangan sarana, prasarana serta infrastruktur wisata, pengembangan SDM, dan pengembangan promosi wisata telah menunjukkan dampak yang positif terhadap kegiatan ekonomi dan pendapatan para pedagang sektor informal di lokasi wisata Pantai Pasir Putih Kabupaten Situbondo. Studi ini juga menemukan bahwa jenis dan jumlah barang dagangan yang mereka jual sebagian besar 27 responden (77 persen) mengalami penambahan atau peningkatan dan ratarata peningkatannya sebesar 40 persen dilihat dari jenis dan jumlah barang dagangan yang mereka jual sekarang. Demikian pula dengan pendapatan yang mereka peroleh, umumnya pendapatan para pedagang sektor informal rata-rata cukup tinggi yaitu sebagian besar (28,6 persen) berpendapatan antara Rp.400.000-Rp.699.000 per minggu dan telah mampu mencukupi kebutuhan hidupnya di atas Kebutuhan Hidup Layak (KHL) sebesar Rp.173.585,- per minggu sehingga dapat digunakan untuk membiayai sekolah anak-anak mereka sampai ke tingkat yang lebih tinggi bahkan sebagian dari mereka ada yang menabung. Kata Kunci : Pengembangan Obyek Wisata, Kegiatan Ekonomi dan Pendapaten_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries030210301147;
dc.subjectPENGEMBANGAN OBYEK WISATAen_US
dc.titleANALISIS DAMPAK PENGEMBANGAN OBYEK WISATA BAHARI TERHADAP KEGIATAN EKONOMI DAN PENDAPATAN PEDAGANG SEKTOR INFORMAL DI LOKASI WISATA PANTAI PASIR PUTIH KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2008en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record