dc.description.abstract | Nyamuk Aedes aegypti L. adalah vektor penyakit berbahaya DBD (Demam
Berdarah Dengue) yang merugikan manusia. Sampai saat ini penyakit demam
berdarah hanya dapat dikendalikan dengan memberantas vektornya karena obat dan
vaksin DBD masih belum ada. Usaha pengendalian nyamuk A.aegypti L. dapat
dilakukan dengan melakukan pencegahan dan pengendalian. Penggunaan insektisida
kimia banyak menimbulkan dampak negatif maka perlu dilakukan pengendalian
nyamuk Aedes aegypti, L. pada stadium larva menggunakan insektisida alami sebagai
pilihan alternatif. Kecubung (B. suaveolens Brecht.& J.Presl.) mengandung senyawa
hasil metabolisme sekunder yang dapat digunakan sebagai insektisida nabati,antara
lain: alkaloid, saponin dan flavonoid. Tujuan peneliti dalam penelitian ini adalah
untuk mengetahui pengaruh ekstrak daun kecubung (B. suaveolens Brecht.& J.Presl.)
terhadap mortalitas larva nyamuk A.aegypti L dan untuk mengetahui besarnya
toksisitas ekstrak daun kecubung (B. suaveolens Brecht.& J.Presl.) terhadap
mortalitas larva nyamuk A.aegypti L.. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Mei 2010
di Laboratorium Botani Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan Universitas Jember. Serial konsentrasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 6 serial konsentrasi untuk perlakuan ekstrak daun kecubung (B.
suaveolens Brecht.& J.Presl.), 2 kontrol negatif (tween 80 dan aquades) dan 1 kontrol
positif abate. Rancangan percobaan penelitian menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) dengan 3 kali ulangan. Analisa data menggunakan ANOVA, jika
terdapat beda nyata maka dilanjutkan dengan uji Duncan dengan taraf kepercayaan
95%.. Dan untuk mengetahui nilai LC50-24jam, LC50-48jam, LC90-24jam, LC90-48jam dari serial konsentrasi ekstrak daun kecubung (B. suaveolens Brecht.& J.Presl.)
terhadap mortalitas larva nyamuk A. aegypti L. digunakan analisis probit.
Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan ANOVA dapat
disimpulkan bahwa hipotesis diterima karena F hitung sebesar 1177,65 > F table
sebesar 2,51. Hal ini berarti ekstrak daun kecubung (B. suaveolens Brecht.& J.Presl.)
berpengaruh terhadap mortalitas larva nyamuk A. aegypti L. dengan nilai signifikan
sebsesar 0,00. Hasil Uji Duncan dengan taraf kepercayaan 95% dapat diketahui pula
bahwa perlakuan dengan Aquades, Tween 80 dan EK 500 ppm pada waktu dedah 24
jam dan 48 jam menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata dengan nilai mortalitas
sebesar 0%. Tetapi pada perlakuan ekstrak daun kecubung (B. suaveolens Brecht.&
J.Presl) dengan waktu dedah 24 jam dan 48 jam pada konsentrasi 1000 ppm, 1500
ppm, 2000 ppm, 2500 ppm dan 3000 ppm menunjukkan pengaruh yang berbeda
nyata. Dengan demikian berarti perlakuan 5 serial konsentrasi diatas dapat
menyebabkan kematian terhadap larva A. aegypti L. Pada perlakuan kontrol positif
abate (100 ppm) dengan ekstrak daun kecubung (B. suaveolens Brecht & J.Presl.)
3000 ppm menunjukkan pengaruh yang tidak berbeda nyata dengan nilai mortalitas
sebesar 100%. Hasil pengujian akhir menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi
ekstrak daun kecubung (B. suaveolens Brecht.& J.Presl.) maka semakin tinggi
mortalitas larva nyamuk A. aegypti L.. Dengan nilai LC50 selama 24 jam dan 48 jam
berturut-turut adalah sebesar 1046,11 ppm dan 836,91 ppm. Sedangkan untuk nilai
LC90 selama 24 jam dan 48 jam berturut-turut adalah sebesar 1226,67 ppm dan
1024,82 ppm. | en_US |