dc.description.abstract | Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah belajar,
rendahnya hasil belajar siswa diduga disebabkan karena penerapan metode
pembelajaran yang kurang tepat. Dalam tes pra siklus pada mata pelajaran IPS,
ditemukan bahwa siswa yang tuntas dalam belajar ada 14 siswa atau 38,89%,
sedangkan siswa yang belum tuntas dalam belajar ada 22 siswa atau 61,11%. Hal
tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas V SDN Mojosari 03 PugerJember
dalam
mata
pelajaran
IPS masih
rendah,
karena
belum
memenuhi
KKM
yang
disepakati.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V SDN Mojosari 03
Puger-Jember, didapatkan informasi bahwa proses pembelajaran yang dilaksanakan
guru masih bersifat konvensional dan monoton.
Salah satu upaya untuk mengatasinya adalah dengan cara memilih pembelajaran
yang tepat. Pembelajaran Terstruktur Dengan Pemberian Tugas merupakan salah satu
pembelajaran yang mendukung pembelajaran konstekstual, salah satunya adalah
Pembelajaran Terstruktur Dengan Pemberian Tugas. Berdasarkan permasalahan
tersebut peneliti menentukan rumusan masalah (a) Bagaimanakah peningkatan
aktivitas dan hasil belajar siswa melalui pembelajran tertruktur dengan pemberian
tugas pelajaran IPS pokok bahasan tokoh-tokoh sejarah pada masa hindu, buddha,
dan islam terhadap siswa kelas V SD Negeri Mojosari 03 Puger Jember? Tujuan dari
penelitian ini adalah (a) Untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa melalui
pembelajaran terstruktur dengan pemberian tugas palajaran IPS pokok bahasan tokohtokoh
sejarah pada masa Hindu, Buddha, dan Islam terhadap siswa kelas V SD
Negeri mojosari 03 puger Jember
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas, yang menggunakan
Setting kelas V SDN Mojosari 03 Puger-Jember , yang dilaksanakan pada tanggal 15 Desember 2011 - 22 Desember 2011 dalam dua siklus, meliputi: perencanaan,
tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah observasi, dokumentasi, tes dan wawancara. Teknik analisis data yang
digunakan adalah persentase ketuntasan hasil belajar siswa secara klasikal.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada siklus 1, persentase ketuntasan
belajar siswa sebesar 52,78% yang tergolong belum mencapai ketuntasan belajar
secara klasikal, sehingga penelitian ini dilanjutkan pada siklus 2, pada siklus 2
langkah-langkah yang dilakukan seperti lebih intensif membimbing kelompok yang
mengalami kesulitan, memberikan semangat agar lebih kompak dalam berdiskusi
menyelesaikan Lembar Kerja Kelompok, dan memberi penghargaan yang menarik,
sehingga pada siklus 2 diperoleh persentase ketuntasan hasil belajar sebesar 77,78%
yang tergolong mencapai kentuntasan belajar secara klasikal dengan peningkatan
25% dari siklus I.
Aktivitas siswa pada pembelajaran siklus I sebanyak 54,4%, sehingga terjadi
peningkatan sebanyak 5%, sedangkan pembelajaran dari siklus I mendapatkan
prosentase aktivitas sebesar 54,4 dan pembelajaran siklus II memperoleh 66,1%,
sehingga mengalami peningkatan sebanyak 11,7%
Kesimpulan penelitian ini adalah pembelajran tertruktur dengan pemberian
tugas dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas V SDN Mojosari 03
Puger-Jember. Berdasarkan hasil kesimpulan, maka saran yang diberikan peneliti
adalah untuk melaksanakan strategi pembelajaran yang bersifat Student Centre maka
guru dapat memilih metode pembelajaran tertruktur dengan pemberian tugas dalam
proses belajar mengajar agar hasil yang ingin diperoleh dapat lebih optimal. | en_US |