dc.description.abstract | Kepopuleran mie dan pangsa pasar mie yang semakin luas, menjadi usaha
peluang usaha tersendiri. Cukup banyak usaha kecil (UK) yang membuka usaha
pembuatan mie. Kabupaten Jember merupakan salah satu daerah yang memiliki
peluang untuk mengusahakannya, akan tetapi mie yang diproduksikan adalah mie
sohun. Sejak tahun 2000 berkembang 11 (sebelas) usaha kecil yang memproduksi
mie sohun, Akan tetapi pada perkembangan selanjutnya, beberapa usaha kecil mie
sohun ini tidak berproduksi lagi. Pada tahun 2007 hanya dua usaha kecil mie
sohun yang masih berproduksi, yaitu Bedadung Jaya dan Gunung Mas. Faktor-
faktor yang menyebabkan menurunya usaha kecil tersebut, antara lain: 1) Relatif
sulitnya memperoleh bahan baku utama; 2) Harga bahan baku tepung sagu terus-
menerus mengalami peningkatan; 3) Preferensi konsumen terhadap mie sohun
semakin berkurang dan konsumen banyak beralih ke produk mie instan; dan 4)
Adanya pesaing dari Lumajang dengan kualitas dan kuantitas produk relatif lebih
tinggi.
Mencermati permasalahan-permsalahan yang ada sehingga besar
pengaruhnya terhadap pengembangan usaha kecil mie sohun di kabupaten Jember.
Sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui kelanjutan dari pengembangan usaha
mie sohun di Kabupaten Jember tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui: 1) kelayakan finansial usaha kecil mie sohun; 2) keberadaan kondisi
lingkungan internal-eksternal usaha kecil mie sohun; 3) konsep Grand Strategy
pengembangan yang dipandang efektif guna pengembangan usaha kecil mie
sohun.
Alat analisis yang digunakan adalah analisis kelayakan dan analisis
SWOT. Hasil penelitian menunjukkan (1) usaha kecil mie sohun, baik skala kecil
UD. Gunung Masa maupun skala besar UD. Bedadung Jaya secara finansial tidak
layak diusahakan berdasarkan kriteria investasi NPV, Net B/C, Gross B/C, IRR
dan PP pada tingkat suku bunga 18%; (2) Pengembangan usaha kecil mie sohun di Kabupaten Jember berada pada daerah grey area dimana perusahaan kuat secara internal tetapi terancam secara eksternal; dan (3) Rumusan Grand Strategy yang dapat digunakan adalah strategi ST, yaitu dengan memanfaatkan kekuatan untuk menghindari ancaman. Alternatif strategi yang dapat digunakan adalah dengan menambah investasi dan mengembangkan inovasi baru.
Penambahan investasi untuk meningkatkan penggunaan teknologi, yaitu mesin pengering dapat meningkatkan penerimaan usaha kecil mie sohun. Berdasarkan analisis sensivitas dapat diketahui bahwa usaha kecil mie sohun adalah layak secara finansial. Akan tetapi dengan nilai IRR yang hanya berselisih 1% menjadi sutau peringatan bagi investor baru yang ingin membuka usaha ini untuk lebih berhati-hati atau untuk lebih meningkatkan penerimaan usaha kecil mie sohun ini dapat dilakukan dengan diversifikasi produk. | en_US |