Show simple item record

dc.contributor.authorMAHARANI GITA KUSUMAWARDANI
dc.date.accessioned2014-01-23T01:55:44Z
dc.date.available2014-01-23T01:55:44Z
dc.date.issued2014-01-23
dc.identifier.nimNIM090210101063
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/21715
dc.description.abstractPerkembangan zaman akan diikuti oleh banyak perubahan yang berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan dari sistem yang ada. Perubahan-perubahan yang ada akan meliputi berbagai aspek kehidupan baik aspek sosial, ekonomi, politik, maupun aspek pendidikan. Hal ini menyebabkan perbaikan-perbaikan dalam bidang pendidikan harus terus dilakukan. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan, adalah dengan penguasaan terhadap ilmu pengetahuan yang ada, khususnya matematika. Pada kenyatannya, masih banyak guru di sekolah yang menggunakan metode ceramah untuk menyampaikan materi, dan tidak didukung dengan permasalahan-permasalahan sehari-hari untuk menunjang tingkat berfikir siswa dalam membangun konsep. Oleh karena itu perlu adanya pengembangan dari perangkat pembelajaran yang sesuai dengan model pembelajaran yang digunakan secara kontinu dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan siswa dalam belajar matematika di sekolah. Salah satu model pembelajaran yang memperhatikan keterampilan berfikir siswa dan menuntut keaktifan siswa adalah model pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Instruction/PBI). PBI bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual. Pembelajaran berdasarkan masalah digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi dalam situasi berorientasi masalah. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan untuk mendiskripsikan serta menghasilkan produk perangkat pembelajaran matematika bernuansa PBI pada materi teorema Pythagoras berupa RPP, buku siswa, LKS, dan Tes Hasil Belajar (THB) serta mengetahui kelayakan dan hasil uji coba perangkat pembelajaran tersebut. Model pengembangan perangkat yang digunakan beracuan pada model Thiagarajan dimulai tahap pendefinisian dengan 5 langkah pokok, yaitu 1)analisis awal-akhir; 2)analisis siswa; 3)analisis materi; 4)analisis tugas dan 5)spesifikasi indikator pembelajaran. Tahap pendefinisan dilanjutkan dengan tahap perangcangan prototype (draf I) perangkat pembelajaran dengan 4 langkah yaitu 1)penyusunan tes; 2)pemilihan media; 3)pemilihan format; 4) desain awal. Selanjutnya merupakan tahap pengembangan, pada tahap ini dihasilkan draft II perangkat pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan masukan dari para ahli dan data yang diperoleh dari uji coba. Hasil uji coba digunakan sebagai masukan untuk memperbaiki kualitas perangkat pembelajaran dan hasilnya disebut draf final (produk). Dari hasil validasi perangkat pembelajaran diperoleh koefisien validitas RPP, buku siswa, LKS, dan THB berturut-turut adalah 0,94; 0,93; 0,95; dan tiap soal THB > 0,85. Perangkat tersebut dikatakan valid atau layak karena skor atau koefisien validitasnya sangat tinggi. Persentase aktivitas guru dalam mengelola pembelajaran pada pertemuan pertama dan pertemuan kedua, berturut-turut adalah 90,9% dan 93,93%. Hal ini menunjukkan perangkat pembelajaran tersebut telah memenuhi kriteria kepraktisan. Rata-rata persentase setiap aktivitas siswa pada pertemuan pertama dan kedua, adalah (11-20)%, sedangkan untuk aktivitas yang tidak relevan adalah 3,64%. Dari analisis angket yang telah diisi oleh 42 siswa diperoleh bahwa lebih dari 80% siswa memberikan respon positif terhadap seluruh aspek yang ditanyakan dalam angket. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar siswa memberikan respon baik terhadap perangkat pembelajaran yang dikembangkan. Dari analisis validitas butir soal THB terdapat 3 butir soal yang nilai validitasnya sangat tinggi dan 5 butir soal yang nilai validitasnya tinggi. Berarti secara keseluruhan alat evaluasi ini dikatakan valid. Dari hasil analisis reliabilitas THB diperoleh nilai koefisien reabilitas tes ( ) = 0,8677 hal ini berarti bahwa reliabilitas alat evaluasi berkategori sangat tinggi. Dari analisis THB juga diperoleh bahwa 88% (37 siswa dari 42 siswa) siswa mencapai skor minimal 60. Hal ini menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran matematika bernuansa PBI telah memenuhi kriteria keefektifan perangkat pembelajaran. Berdasarkan kriteria-kriteria kualitas perangkat pembelajaran yang telah terpenuhi, dihasilkan perangkat pembelajaran matematika bernuansa PBI (Problem Based Instruction) Pada Pokok Bahasan Teorema Pythagoras Untuk Siswa Kelas VIII SMP yang layak dan dapat digunakan oleh guru tingkat SMP untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran matematika.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries090210101063;
dc.subjectPROBLEM BASED INSTRUCTIONen_US
dc.titlePENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERNUANSA PBI (PROBLEM BASED INSTRUCTION) PADA POKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS UNTUK SISWA KELAS VIII SMPen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record